VIRALKALTIM – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pada 25-26 November 2024 dengan fokus pada penguatan peran Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, menekankan bahwa peran aktif para PKB dan TPK sangat penting dalam upaya pengurangan stunting.
“Penyuluh lapangan dan TPK memiliki peran vital dalam menanggulangi stunting. Mereka adalah ujung tombak yang langsung bekerja dengan masyarakat,” kata Achmad.
Achmad menambahkan bahwa TPK dan PKB harus memiliki keterampilan yang lebih baik untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
“Kami ingin TPK dan PKB bisa bekerja lebih efektif di lapangan dan mampu memberikan solusi yang tepat dalam menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Dalam Bimtek tersebut, peserta diberikan berbagai materi yang mencakup teknik pendampingan yang efektif dan solusi terhadap kendala yang sering dihadapi di lapangan.
Achmad menjelaskan, pihaknya memberikan materi yang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, agar para peserta bisa langsung mengaplikasikannya.
Achmad berharap, dengan meningkatnya kapasitas TPK, pendampingan keluarga berisiko stunting dapat dilakukan secara lebih optimal.
“Kami berharap TPK bisa mengidentifikasi masalah dengan cepat dan memberikan solusi tepat untuk keluarga yang berisiko,” tambahnya.
Peserta Bimtek yang berasal dari tiga kecamatan di Kutim diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Mereka diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan stunting dengan lebih efektif di masing-masing wilayah.
DPPKB Kutim juga akan terus melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik.
“Kami akan memantau hasil pendampingan yang dilakukan oleh TPK, dan memberikan dukungan agar mereka bisa bekerja dengan maksimal,” tutup Achmad. (adv)