VIRALKALTIM – Sebanyak 575 keluarga di Kecamatan Sandaran tercatat berisiko tinggi mengalami stunting. Dalam upaya mengurangi risiko tersebut, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Samarinda pada Senin, 25 November 2024.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan di wilayah dengan angka risiko stunting tinggi seperti Sandaran.
“Pendekatan berbasis keluarga adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. Kami berharap kader yang dilatih dapat menjadi motor penggerak perubahan di desa-desa Sandaran,” ungkap Achmad.
Pelatihan dalam Bimtek ini mencakup berbagai metode pendampingan yang efektif, serta strategi kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan angka stunting.
“Kami mengajarkan cara-cara untuk memberikan solusi berbasis komunitas yang sesuai dengan kebutuhan lokal,” ujar salah satu narasumber dari BKKBN Kalimantan Timur.
Ketua Panitia, Mulyadi Oktama, berharap para peserta dapat langsung mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh di lapangan.
“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat dan komitmen para kader untuk mendukung keluarga agar lebih peduli terhadap kesehatan anak dan gizi yang baik,” katanya. (ADV)