VIRALKALTIM– Unit PDAM Kutim Kecamatan Bengalon saat ini sedang melakukan pergantian pipa pendistribusian air. Sebelumnya, pipa mengalami kerusakan lantaran di makan oleh binatang Kapang.
Akibatnya, pendistribusian cukup terganggu. Tak ingin berlama-lama, PDAM Kutim unit Bengalon langsung mengambil tindakan cepat. Ialah melakukan pergantian pipa.
Saat ini, pipa yang digunakan jenis gip atau galvanis. Pipa gip atau galvanis adalah sebuah pipa yang terbuat dari besi atau seng yang telah melalui proses galvanisasi atau metode pipa tersebut akan dicelupkan ke dalam seng cair yang akan berfungsi sebagai pelindung dari permukaan pipa.
Kepala PDAM Unit Bengalon, Syafril mengatakan pengerjaan pergantian pipa sudah berjalan sekitar dua bulanan. Sesuai jumlah hari kerja, pengerjaan selama tiga bulan. “Jadi sudah dilakukan pergantian pipa transmisi intake ke pipa gip,” ujar Syahril.
Kata dia, ini tahap ke dua. Sebelumnya pada tahap satu sepanjang 738 meter. Sekarang sepanjang satu kilo. Pengerjaan mulai dari M. Yusuf depan kantor desa hingga ke pengelolaan.
“Jadi pengerjaannya di kawasan Desa Sepaso Timur, Sepaso Barat, dan Sepaso,” katanya.
Disinggung masalah pendistribusian air, dirinya mengakui terjadinya gangguan. Namun, pendistribusian tetap dilakukan secara bergantian.
“Masyarakat sudah kami jelaskan. Ini semua untuk masyarakat. Ini juga merupakan program pemerintah agar semua masyarakat bisa terlayani,” katanya.
Diketahui, ada beberapa kelebihan Pipa Galvanis. Pertama tahan karat. Walaupun terbuat dari besi, tetapi nyatanya pipa galvanis termasuk jenis pipa yang tahan karat. Hal ini karena selama proses pembuatannya memakai metode galvanisasi yaitu dengan pencelupan ke dalam seng cair.
Maka dari itulah, pipa besi galvanis tahan karat dan sering digunakan material pendukung area luar ruangan.
Kedua kuat. Pipa besi galvanis berbahan utama besi sehingga dari segi kekuatannya tak perlu lagi diragukan. Pipa galvanis lebih banting dan sulit untuk dipecahkan. Selama proses pengangkutan dari satu tempat ke tempat lain, serta selama perakitan pun akan berjalan baik karena tidak rusak.
Ketiga, tahan lama. Apabila dibandingkan dengan pipa plastik, pipa satu ini lebih awet. Hal ini karena adanya lapisan seng yang membuatnya bisa bertahan hingga lebih dari 25 tahun jika digunakan di daerah perkotaan. Masa pakai menjadi panjang, yaitu lebih dari 50 tahun, jika pemakaian di daerah pedesaan atau wilayah yang minim polusi.
Keempat, minim perawatan. Umurnya yang panjang membuat penggunanya tidak perlu melakukan perbaikan pipa terlalu sering. Kondisi ini tentu menguntungkan untuk gedung atau bangunan besar yang struktur bangunan serta pipa yang rumit sehingga biaya servis menjadi lebih besar pula. (dy)