VIRALKALTIM- Holtikultura di Kutim khususnya di Kecamatan Kaliorang sangat pesat. Hampir semua masyarakat di Kaliorang hidup dengan bertani. Apa saja. Diantaranya menanam sayur-sayuran.
Contohnya di Desa Bumi Sejahtera, Desa Bangun Jaya, dan beberapa desa lainnya. Hal inilah yang membuat Distan terus membuat pelayanan prima untuk pertanian di Kaliorang.
Kepala Desa Kaliorang, Dedi Rahmat mengatakan beberapa desa banyak ditopang oleh sumber lainnya seperti batu bara. Namun lain di desanya, pihaknya mengembangkan pertanian.
“Kami bermacam suku. Desa kami kondusif. Disini merupakan desa transmigrasi. Semua rata-rata pertani. Mereka tanam sayur mayur. Ada juga pisang dan sawit. Pertanian akan terus kami kembangkan,” katanya.
Kadistan Kutim, Dyah Ratna Ningrum mengatakan memang pihaknya tengah fokus mengembangkan pertanian di Kaliorang. Pasalnya, di Kaliorang memiliki potensi yang luar biasa. Apalagi, lahannya tersedia. Baik untuk perkebunan, pangan, dan holtikultura.
“Kami baru saja membantu pupuk untuk tiga komoditas. Yakni bidang perkebunan yakni kakau, tebu, kopi. Sedangkan Pangan ialah untuk padi, jagung, dan kedelai. Ketiga ialah Holtikultura ialah cabai, bawang merah, dan bawang putih,” katanya.
Sementara itu, Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan pengembangan holtikultura ini didukung dengan kontur, luasan dan sumber daya di Desa Bumi Sejahtera yang sudah dijalankan sejak 2018 lalu. Saat itu Ardiansyah menjelaskan bahwa perang antara Rusia-Ukraina sangat mempengaruhi perekonomian dan pangan dunia.
Terutama bahan pangan yang menggunakan gandum sebagai komponen terbesar dalam produksi. Karena Ukraina merupakan penghasil gandum terbesar di dunia. Akibat perang ini, sambungnya, produksi dan distribusi gandum ke seluruh dunia menjadi terhambat.
Kutim adalah wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan beberapa produk pangan, misalnya pisang, salak, cokelat termasuk tanaman holtikultura.
“Alam (Kutim) sudah menyiapkan semuanya. Kini bagaimana sumber daya manusia (sdm) mengelola semaksimal mungkin. Jangan jadi pemalas, karena keberhasilan sepenuhnya tergantung bagaimana kita serius mengelolanya,” tegas Ardiansyah.
“Pemkab Kutim senantiasa mendukung upaya yang dilakukan untuk peningkatan dan ketahanan pangan bagi masyarakat. Tentunya bagi warga mau berusaha. Di tengah ancaman resesi ekonomi dan pangan secara global, ternyata Kaltim surflus dalam sektor ketahanan pangan,” katanya. (adv)