VIRALKALTIM – Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) dikukuhkan di ruang Akasia, GSG Bukit Pelangi beberapa hari lalu.

Pengukuhan 18 bunda PAUD kecamatan periode 2021-2024 dilakukan oleh Bunda Paud Kutim Hj Siti Robiah. Berdasarkan SK Bupati Kutim, nomor : 420/K.813/2021, tentang penetapan pengurus Bunda PAUD Kecamatan dan Bunda PAUD Desa Se Kabupaten Kutim Periode tahun 2021-2024.
Sementara itu sembilan PC Himpaudi dikukuhakn Ketua Himpaudi Kutim Nasimul Husniyah. Berdasarkan surat keputusan pengurus daerah Himpaudi, Nomor : 041, 042, 043, 044, 045, 046, 047, 048, 049/PD-HIMPAUDI/KUTIM/1/2020. Tentang pengangkatan/pengesahan/pelantikan pengurus Himpaudi Kecamatan Muara Bengkal, Telen. Busang, Sandaran, Muara Ancalong, Muara Wahau, Kongbeng, Batu Ampar dan Long Mesangat masa bakti 2019-2023.






Bunda PAUD Kutim Ny Hj Siti Robiah berpesan kepada semua yang baru dikukuhkan, agar segera menyusun program kerja dan membentuk pokja Bunda PAUD Desa disertai pengukuhannya. Bergandengan dengan unsur terkait mendorong terlaksananya program. Melalui 1 lembaga PAUD satu desa dan satu tahun menempuh pendidikan di PAUD sebelum memasuki sekolah dasar.
“Bunda PAUD kecamatan mempunyai peran mendorong partisipasi dan peran masyarakat dalam mendukung pembinaan, penyelenggaran dan layanan PAUD berkualitas,” jelas Siti Robiah yang juga menjabat Ketua TP-PKK Kutim.
Hj Siti Robiah mengatakan program Bunda PAUD Kutim merujuk pada Bunda PAUD Pusat. Program kerja (Proker) Pokja Bunda PAUD di Kutim juga sudah terbentuk dan tinggal dijalankan.
“Yang jelas kita tetap memonitoring ke bawah (tingkat kecamatan dan desa), agar mereka tetap sesuai pada fungsinya. Yakni mendorong tenaga pendidik untuk melakukan yang terbaik,” kata Siti Robiah.
Selain itu juga mengadvokasi sarana dan prasarana layanan PAUD di Kutim. Jadi jika ada disalah satu sekolah tidak ada penunjang anak-anak usia dini untuk belajar, maka para Bunda PAUD yang langsung memfasilitasi. Dengan cara berkolaborasi dengan pihak terkait atau stakeholder. Agar bisa mengupayakan penunjang belajar anak usia dini tersebut.
“Paling penting advokasi dan mengajak bunda-bunda PAUD di tingkat bawah untuk mendorong PAUD yang ada menjadi lebih baik. Dari sisi SDM-nya kemudian sarana dan prasarana pendidikannya dan lain-lain,” katanya.



Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengutarakan guru terbaik adalah guru Paud. Karena tidak semua guru bisa mengajarkan pendidikan anak usia dini. Banyak hal yang dirangkul menjadi satu untuk memberikan ilmu kepada anak-anak. Kuncinya dari semua itu adalah kesabaran menghadapi anak-anak usia dini. Oleh karena itu, pemerintah mengapresiasi bapak ibu guru yang mengajar Paud di kecamatan dan desa.
“Saya apresiasi Bunda Paud dan pengurus Himpaudi yang bersemangat untuk menjadikan Paud ini salah satu objek dan perhatian khusus dalam bidang pendidikan,” ucap Ardiansyah.
Ahmad Junaidi Ketua Pokja Bunda Paud mengharapkan agar semua bunda paud tingkat kecamatan menjalankan tugas sebaik mungkin. Pastinya, dalam menjadi bunda yang bermanfaat bagi anak-anak. “Tentu saja terus melakukan komunikasi dengan tingkat kabupaten. Sehingga harapan bersama dapat berjalan lancar,” harap Junaidi. (*/dy/hms)