VIRALKALTIM– Pada 2024 semua desa dan kelurahan di Kutim akan teraliri listrik. Dari 139 dan 2 kelurahan, hingga 2023 ini masih ada 39 desa yang belum teraliri listrik PLN.
Diperkirakan, 15 desa di 6 kecamatan ditargetkan bisa rampung akhir 2023 selebihnya 2024. Demikian disampaikan Bupati Ardiansyah Sulaiman usai pertemuan antara PT PLN ULP Sangatta dengan para camat dan kades di ruang Arau kantor bupati, Jumat (28/4/2023).
Bupati Ardiansyah Sulaiman yang memimpin pertemuan antara PT. PLN ULP Sangatta dan para camat dan kades yang masuk dalam perencanaan konstruksi pemasangan tiang dan jaringan listrik 2023 mengingatkan masyarakat untuk bersinergi agar pekerjaan tersebut lancar.

“Saya mengingatkan kepada seluruh warga desa yang sudah masuk dalam perencanaan PLN itu, bekerjasama, tidak ada lagi permintaan ganti rugi lahan yang terimbas dari pemasangan tiang dan jaringan listrik. Semua lahan harus” clear ” termasuk lahan milik perusahaan,”tegasnya di hadapan Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Zubair, Kepala Bagian SDA, Arif Nur Wahyuni, Manajer PT. PLN ULP Sangatta, Bibit Setiadi, para camat dan kades.
Sebelumnya manajer PT PLN ULP sangatta, Bibit Setiadi meminta dukungan masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan listrik desa ini. Pertama, penuntasan penebangan pohon di sekitar jaringan yang akan dilintasi, baik milik warga, maupun perusahaan. Kedua, penuntasan perizinan pemasangan tiang dan trafo. Ketiga, dukungan kelancaran mobilisasi material dan pekerja. Keempat, peningkatan akses jalan dan jembatan. Kelima, penetapan kesempatan lokasi pembangunan PLTD di Sandaran.
Lebih lanjut, Bibit Setiadi menyampaikan ungkapan terima kasih atas dukungan Pemkab Kutim selama ini dalam upaya percepatan kontruksi pemasangan tiang dan jaringan listrik di desa yang belum teraliri listrik PLN.
“Jika listrik PLN sudah masuk, tentu bisa menghemat anggaran BBM yang digunakan untuk operasional genset desa. Anggarannya bisa dialihkan ke hal hal yang lebih produktif lainnya, ” jelasnya.
Sementara itu, Martina warga Bengalon mendukung penuh hal itu. Kata dia, listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat Kutim. Selain air bersih dan infrastruktur. Martina berharap, tak hanya dalam kota, akan tetapi hingga ke semua kecamatan dan desa di Kutim.
“Semoga saja hal itu bisa terwujud segera. Tetapi kita bersyukur karena pemerintah sudah berusaha mewujudkan mimpi tersebut,” katanya. (adv/hm)