VIRAL KALTIM, KUTIM – Dalam Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) yang digelar di ballroom Hotel Mercure Samarinda, Rabu (28/10/2020) malam terungkap bahwa Kutim adalah kabupaten yang masuk dalam empat kabupaten/kota terendah di Kalimantan Timur (Kaltim), dalam neraca pendidikan tahun 2019.
Di mana, Pemkab Kutim hanya mengalokasikan anggaran 16,35 persen untuk pendidikan. Padahal dalam Undang-undang Dasar (UUD) Pasal 31 ayat 4 mengamanatkan pengalokasian anggaran pendidikan sebesar 20 persen, baik alokasi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Menanggapi pertanyaan moderator Nitia Anisa, calon Bupati Kutim, H Mahyunadi SE MSi mengatakan, dia bersama H Lulu Kinsu akan komitmen dan konsisten mematuhi amanat UU. Pasalnya, anggaran Kutim dianggap mampu untuk memenuhi alokasi 20 persen pendidikan.
“Kita harus komitmen dan konsisten untuk mematuhi aturan undang-undang itu. Anggaran kita pasti mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan 20 persen tersebut. Kita melihat sekarang, walaupun Kutim sudah mendapat penghargaan dari pemerintah dari sektor pendidikan, tapi kita melihat masih banyak sekolahan yang roboh, masih banyak sekolahan yang tidak punya pagar, masih banyak bahkan sekolahan yang tidak punya kantor dan kursi,” tegasnya.
Calon nomor urut satu itu menegaskan, persoalan pendidikan tersebut harus dibiayai dan diselesaikan oleh pemerintah. “Oleh karena itu, anggaran pendidikan 20 persen itu harus bisa diwujudkan. Kalau dikatakan anggarannya enggak cukup nanti, enggak mungkin enggak cukup. Buktinya kita masih bisa membangun fasilitas-fasilitas lain yang tidak prioritas. Tapi fasilitas lain yang prioritas seperti bangunan, alat pendidikan, tidak diberikan,” kata ketua DPRD Kutim 2014-2019 itu.
Oleh karena itu, lanjut dia, Mahyunadi-Kinsu akan menggelontorkan anggaran 20 persen untuk pendidikan. Bahkan juga termasuk akan menggratiskan semua kebutuhan di setiap tahun ajaran baru. Mulai buku, baju, dan seragam sekolah sampai ke topi.
“Kami akan menggratiskan apabila kami dipercaya nanti, kami akan gratiskan untuk anak-anak didik kita di Kutim. Sehingga yang seharusnya dipakai untuk beli seragam sekolah, oleh orang tua bisa dipakai untuk meningkatkan gizi dan kualitas kecerdasan anak-anak kita nantinya,” tegas Mahyunadi.
Dia kembali menegaskan, tidak ada tawar-menawar soal alokasi anggaran pendidikan 20 persen. “Kalau kami tidak-menawar. 20 persen angka pendidikan itu wajib dan mutlak. Walaupun yang lainnya juga ada alokasi-alokasi anggaran yang harus dipenuhi. Tetapi kita melihat sisi prioritasnya, mana yang lebih penting. Antara 20 persen dan 15 persen pertanian, 15 kesejahteraan, dan lain sebagainya. Semuanya penting,” jelasnya.
Pendidikan, lanjut Mahyunadi, adalah sektor utama untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM). “Tergantung pendidikan hari ini. Apabila (pendidikan) baik, maka Kabupaten Kutai Timur yang akan datang lebih baik,” harapnya.
Apa yang disampaikan Mahyunadi merupakan keluhan dari orang tua dan wali murid semuanya. “Di saat kami keliling, banyak orang tua yang mengeluhkan fasilitas sekolahan, serta biaya-biaya yang cukup besar dikeluarkan oleh orang tua/wali murid,” bebernya.
Untuk merealisasikan hal itu, Mahyunadi-Kinsu siap menerapkan efisiensi. Termasuk anggaran dinas. “Oleh karena itulah kami tidak tawar-menawar. Kami akan buat irit. Termasuk biaya-biaya kendaraan dinas dan lain sebagainya, akan kami irit untuk memenuhi kebutuhan pendidikan 20 persen,” tutupnya.
Untuk diketahui, Mahyunadi-Kinsu memiliki visi “Terwujudnya Kabupaten Kutai Timur yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera Berlandaskan Gotong Royong”. Pasangan nomor urut satu ini memiliki program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berbudi pekerti luhur, dan berdaya saing.
Implementasi programnya adalah alokasi anggaran 20 persen di bidang pendidikan untuk bantuan perlengkapan siswa, pemberian beasiswa, pendidikan nonformal, peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru serta pendirian dan pengembangan balai latihan kerja.
Selain itu, Mahyunadi-Kinsu juga akan membangun rumah sakit pratama, pembangunan rumah dokter, peningkatan kualitas sarana, prasarana dan pelayanan kesehatan, bantuan pengobatan bagi masyarakat kurang mampu serta bantuan pemenuhan gizi ibu hamil dan balita. Terakhir, peningkatan dan pemerataan kualitas pemuka agama dan rumah ibadah. (Media Center)