VIRALKALTIM – Rapat melalui zoom meeting terkait pengendalian inflasi 2023 dan sosialisasi Rancangan Undang-Undang Tentang Kesehatan yang dipimpin oleh Mendagri RI Tito Karnavian turut diikuti Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Tampak mendampingi bupati di Ruang Rapat Virtual Diskominfo Staper Kutim, Senin (17/4/2023), Kapolres Kutim AKBP Ronni Bonic, Asisten Perekobang Zubair, Kepala Diskominfo Staper Ery Mulyadi. Juga Kadisperindag Zaini, Kadis Perikanan Suriansyah, Kadishub Joko Suripto, Kadis TPHP Dyah Ratnaningrum, Sekretaris Dinkes M Yusuf serta perwakilan OPD terkait.
Ditemui usai rapat, Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan kegiatan rutin ini selalu digelar setiap pekan oleh Bapak Mendagri RI Tito Karnavian, untuk memonitoring dan evaluasi di setiap daerah-daerah dalam hal mengendalikan inflasi atau lainnya. Dalam rapat juga ditampilkan video terkait krisis akibat inflasi di beberapa negara.
“Cukup mengerikan, di antaranya ada negara yang inflasinya mencapai 100 persen. Seperti Argentina, Turki inflasi sampai 50 persen,” terangnya.
Tentu, sambung ia, hal itu wajib menjadi perhatian. Bahkan di beberapa negara ada pula krisis pangan. Mulai Lebanon, United Kingdom dan Selandia Baru hampir mengalami. Namun, berbeda untuk Indonesia masih mampu mengendalikannya.
“Kita selalu memperhatikan (persoalan inflasi) ini, kami pun mengikuti instruksi Presiden RI untuk melakukan sesuatu di lapangan. Dengan memberikan ruang bagi UMKM dan kepada siapa saja yang memiliki produk-produk yang memang dibutuhkan pasar lokal,” urainya.
Kegiatan tersebut juga dilakukan sampai di seluruh kecamatan di Kutim di antaranya Bazar UMKM selama Ramadan pun salah satu upaya pengendalian inflasi. Sementara, untuk ketahanan pangan di Kutim, komoditi pangan sampai saat ini masih tercukupi dan terkendali.
“Terkendali itu karena diproduksi oleh petani kita sendiri seperti beras, cabai, bawang merah yang mulai meningkat. Itulah salah satu faktor kita bisa aman,” tuturnya.
Meskipun di sisi minyak goreng di Kutim masih membutuhkan pasokan dari luar dan beberapa produk lainnya. Akan tetapi, ia pun mengucapkan syukur, pasalnya stok di pasar masih aman. Karena semua ada yang dibutuhkan masyarakat.
“Alhamdulillah sampai saat ini untuk Kaltim inflasinya tercatat 5,24 persen. Jadi Kaltim membawahi semuanya, walaupun indikator tolok ukurnya dari Balikpapan dan Samarinda saja,” tutupnya.
Masih cukup stabilnya beberapa pasokan di Kutim membuat masyarakat cukup legah. Yang mana, besar harapan perekonomian di Kutim terus meningkat pesat. Sehingga menjadi contoh bagi daerah lain. “Tentu harapan besar kita masyarakat semakin sejahtera,” kata Risma. (adv/wh)