VIRALKALTIM- Meskipun sudah dilarang, namun Pengetap Bahan Bakar Minyak (BBM) pertalite masih saja nongkrong di SPBU. Tentu saja hal ini sangat meresahkan masyarakat. Khususnya di Kecamatan Kaliorang.
Yang mana, pertalite cukup langkah dipasaran. Harganya pun melambung. Apalagi, eceran hingga mencapai 15 ribu perliter.
Hasil pantauan media di lapangan, SPBU di Kaliorang terlihat dipenuhi oleh pengetap. Jarang sekali masyarakat umum. Sepanjang jalur kiri dan kanan semua dipenuhi pengetap.
Khusus di Sangatta, pengetap nyaris tak terlihat. Pihak SPBU tak memberikan celah kepada para pengetap. Kecuali ada oknum-oknum yang tak bertanggungjawab. Seharusnya, hal ini juga diterapkan di Kaliorang.
Sehingga, masyarakat dapat menikmati pertalite dengan harga yang relatif murah ketimbang di eceran yang harganya melambung. Atas hal ini masyarakat mengeluh.
Parahnya, terlihat pula ada yang membawa jerigen. Entah, apakah untuk membeli pertalite atau pertamax. Apapun itu, membeli BBM menggunakan jerigen juga dilarang. Karena sangat membahayakan.
“Kami harap pihak SPBU melarang pengetap. Kami juga minta agar terus diawasi. Kasihan masyarakat,” kata warga setempat.
Sementara itu, Kapolsek Kaliorang, AKP Muhammad Yusuf mengatakan pihaknya sudah melakukan pengawasan di SPBU. Dengan harapan, pendistribusian BBM berjalan lancar ke masyarakat.
“Kami terus melakukan pengawasan di SPBU,” katanya saat dihubungi media viralkaltim.com. (*)