VIRALKALTIM – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kutai Timur (Kutim) menggelar sosialisasi standar pelayanan (SP) administrasi pendudukan dan pencatatan sipil (Adminduk Capil) dirangkai dengan Focus Group Discussion (FGD).
Kegiatan yang diikuti puluhan peserta dari perwakilan OPD, kades, tokoh masyarakat dan RT tersebut dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono.
Saat sambutan, Asisten Pemkesra Poniso Suryo Renggono berharap dalam sosialisasi dan FGD ini dapat merumuskan apa yang memang memudahkan pelayanan. Ia menegaskan pelayanan harus mudah, dalam artian mudah administrasinya dan mudah pelayanannya.

“Kemudian, pelayanan yang cepat. Apabila pelayanan seperti pembuatan KTP masyarakat pasti marah jika pelayanan lamban, jadi harus cepat. Maka dari itu disosialisasikan standar pelayanan itu seperti apa,” kata Poniso.
Selanjutnya nyaman, seperti tempat pelayanan harus nyaman sebisanya ruangan itu harus ber-AC. Agar masyarakat betah menunggu jadi tak emosional.
“Mudah, cepat, nyaman dan harus membahagiakan bagi masyarakat. Jadi dalam sosialisasi ini merumuskan kebutuhan masyarakat dan kembali untuk masyarakat,” pesan Poniso.
Terakhir, ia berharap hasil dari sosialisasi ini bisa mewujudkan kebutuhan masyarakat yang selama ini diidamkan. Untuk itu, Disdukcapil selain membangun pelayanan yang terbaik juga harus bisa merawat atau mempertahankan standar yang telah dilahirkan itu.
Sementara itu, Kadisdukcapil Kutim, Jumeah mengatakan melalui sosialisasi ini, Disdukcapil siap mengadakan perubahan-perubahan yang sesuai kebutuhan masyarakat Kutim. Di antaranya pelayanan di kecamatan yang baru mencakup enam kecamatan, bakal ditambah.
“Jadi tahun ini, 12 kecamatan insyaallah bisa terjangkau. Alat penunjang sudah dipesan, sisa datang kami bimtek petugas di kecamatan untuk jadi operator. Agar mereka siap kerja,” kata Jumeah
Ia menambahkan walaupun saat ini sarana dan prasarana (sapras) di Disdukcapil belum mumpuni, pelayanan tetap terus diberikan yang terbaik bagi warga. Ia menegaskan secara bertahap semua fasilitas pelayanan itu pasti terpenuhi.
“Jadi aplikasi “Siap Kawal” kami sosialisasi dalam kegiatan ini, karena ada sebagian masyarakat yang tahu. Sekaligus digelarnya FGD mencari solusi kemauan masyarakat yang tentunya sesuai aturan yang ada,” tegasnya.(adv/wh)