VIRALKALTIM, KUTAI TIMUR – Mahasiswa Kutai Timur yang dibiayai untuk kuliah di Makassar, Sulawesi Selatan, diusir pemilik asrama karena pembayaran tak lancar, belum lama ini. Kejadian itu menjadi sorotan publik.
Sekretaris Komisi A DPRD Kutim Agusriansyah Ridwan menilai, hal ini memang mengindikasikan bahwa Pemkab Kutim belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan sumber daya manusia (SDM). Tak dapat dipungkiri, penyebab petaka itu sebenarnya bukan karena APBD Kutim yang sedang down.
“Sebenarnya jika ditelaah, bisa jadi ini lebih mengarah ke persoalan visi, yang baik untuk dipertajam ke depannya. Yakni, apakah pendidikan menjadi prioritas di Kutim? Sehingga dalam pengalokasian APBD bisa diutamakan,” ucap lelaki yang karib disapa Agus tersebut, saat dijumpai awak media di ruang kerjanya, belum lama ini.






Diperincinya, poin penting yang perlu dipertajam dalam hal ini adalah peningkatan SDM, soal memfasilitasi putra-putri Kutim untuk berkuliah di luar daerah dengan beasiswa. Mereka adalah aset, yang bisa diharapkan kembali mengabdi ke Kutim,” papar Agus saat dikunjungi di ruang kerjanya,
Ditegaskan Agus, ketika pendidikan sudah bejar-benar jadi prioritas pemerintah, lalu ketika ada gangguan atau pemangkasan APBD, itu tak terpengaruh bagi mahasiswa Kutim.
“Mereka (mahasiswa) selalu harus siap mengabdi di Kutim, sehingga diberi kepercayaan memegang beasiswa. Sebab, mereka di dalam amanat Undang-Undang sudah ditegaskan agar APBD harus dialokasilan 20 persen untuk pendidikan, dan pemerintah juga harus benar-benar komitmen terhadap itu,” tukasnya. (adv/jok)


