VIRAL KALTIM, KUTIM – Warga Desa Telaga, Kecamatan Batu Ampar butuh perhatian. Mulai dari persoalan infrastruktur, pertanian, keagamaan, hingga pendidikan jadi prioritas kebutuhan warga setempat. Tentu saja warga butuh perubahan demi meningkatkan kesejahteraan.
Senin (23/11/2020) siang, bertempat di sebuah lapangan voli di desa itu, calon Bupati Kutai Timur (Kutim) menggelar silaturahmi dengan warga Desa Telaga. Selain ditemani istrinya, Hj Masriati, pria yang berpasangan dengan H Lulu Kinsu pada pemilihan kepala daerah (pilkada) itu juga didampingi anggota DPRD Kutim dari Fraksi Golkar, Maswar Mansur.
Warga Desa Telaga, Muhammad Rizal menyampaikan kepada Mahyunadi, bahwa persoalan listrik dan keberadaan madrasah sangat dibutuhkan saat ini. “Listrik menjadi kebutuhan warga Desa Telaga. Karena untuk menunjang aktivitas warga. Sementara madrasah dibutuhkan karena tidak ada madrasah di dekat sini,” katanya.
Persoalan pendidikan juga disampaikan Viviana. Salah seorang guru honorer sekolah dasar (SD) itu berharap Mahyunadi-Kinsu dapat memberikan perhatian lebih bagi dunia pendidikan. “Perlu perhatian khusus mengenai pendidikan. Karena ini menyangkut masa depan anak-anak kita. Miris saya, sempat digaji Rp 50 ribu per bulan,” keluhnya.
Heri, warga lainnya mengeluhkan soal infrastruktur. Tak hanya itu, pembinaan terhadap kelompok tani juga harus ditingkatkan. “Selain itu, perlu dilakukan renovasi terhadap masjid Al-Hijrah. Saya juga mengusulkan adanya bedah rumah,” katanya.
Usai menerima curhatan dari warga, Mahyunadi pun memastikan komitmennya untuk menjadikan Kutim semakin maju, mandiri, dan sejahtera berlandaskan gotong royong. Menurutnya, apa yang dikeluhkan warga sejalan dengan visi, misi, dan program yang sudah disiapkan oleh Mahyunadi-Kinsu.
“Kami tidak asal menyusun program. Apa yang kami siapkan berdasarkan persoalan yang dihadapi Kutim saat ini. Itulah mengapa, kami menyiapkan program Kutim Maju yang terdiri dari lima pilar, yakni infrastruktur, SDM (sumber daya manusia) unggul, pertumbuhan ekonomi, sosial ekonomi, dan tata kelola pemerintahan,” jelas Mahyunadi.
Di bidang infrastruktur, Mahyunadi-Kinsu berkomitmen mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata dan proporsional. Di mana, calon nomor urut satu itu telah menyiapkan program yang berorentasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Infrastruktur akan kita benahi dengan cara penambahan ruas dan peningkatan kualitas jalan, penyelesaian pelabuhan laut Sangatta dan pembangunan bandara, serta elektrifikasi listrik dan sambungan instalasi di semua desa. Insya Allah jika infrastruktur terbangun, akan berpengaruh pada sektor lain,” kata ketua DPRD Kutim 2014-2019 itu.
Dengan terbangunnya infrastruktur yang merata dan proporsional, sambung Mahyunadi, sudah pasti akan menumbuhkan konektivitas antardaerah, antarkecamatan, antardesa. “Semua daerah akan tersambung. Jika tersambung, akan memberikan multiplier effect.
“Ekonomi akan tumbuh, transportasi lancar, bahkan investor akan berdatangan. Karena apa, jalan sudah mulus, listrik dan air sudah siap, pelabuhan dan bandara bisa digunakan,” tegasnya.
Di bidang pendidikan, Mahyunadi-Kinsu memastikan bahwa alokasi anggaran 20 persen yang sudah ditetapkan akan menjadi prioritas. Anggaran tersebut, lanjut Mahyunadi, digunakan untuk bantuan perlengkapan siswa, pemberian beasiswa, pendidikan nonformal, peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, serta pendirian dan pengembangan balai latihan kerja.
“Semua digratiskan. Mulai dari seragam, buku, tas, dan kebutuhan sekolah lainnya. Jadi tidak ada lagi anak-anak putus sekolah karena masalah biaya. Begitu juga para orang tua tinggal fokus cari nafkah untuk kebutuhan keluarga. Kenapa, karena seluruh biaya sekolah sudah ditanggung pemerintah. Kesejahteraan guru saya pastikan akan ditingkatkan. Karena guru adalah pahlawan pendidikan,” tegas Mahyunadi.
Di sektor pertanian, Mahyunadi-Kinsu memastikan bantuan sarana produksi (saprodi) pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan akan disalurkan. “Peningkatan nilai tambah hasil produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan juga dilakukan. Mulai dari pelatihan, bantuan pupuk, dan kebutuhan lainnya,” jelas Mahyunadi.
Membangun Kutim ke depan tidaklah mudah. Di tengah meningkatnya angka kemiskinan, banyaknya infrastruktur jalan yang rusak, kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan, fasilitas kesehatan yang belum merata, hingga kesejahteraan masyarakat harus diselesaikan. Jika salah memilih pemimpin pada 9 Desember mendatang, harapan untuk menikmati program-program tersebut di atas akan sirna.
Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki kualitas, pengalaman, dan paham dengan kondisi masyarakat. Kehadiran masyarakat dalam rangka membawa Kutim untuk perubahan sangat dibutuhkan. Syaratnya adalah, pada tanggal 9 Desember mendatang, coblos nomor satu, Mahyunadi-Kinsu. (Media Center)