VIRAL KALTIM, KUTIM- DPD KNPI Kutim memberikan apresiasi atas sikap netralitas Pemkab Kutim. Ucapan ini dilayangkan pasca diduga Bupati memberikan surat permohonan pengosongan Kantor KNPI yang terletak di Jalan Suekarno Hatta.
Atas surat itu, menandakan bahwa Bupati mengakui kepengurusan KNPI yang di pimpin Lukas Himuq. Sejatinya, sebagai bupati, hal itulah yang harus dilakukan yakni menjaga netralitas.
“Kami terimakasih dan apresiasi lantaran Bupati juga akui saya (Lukas Himuq) Ketua KNPI Kutim. Ya memang harus netral. Tugas bupati ialah mengayomi semua pemuda,” ujar Lukas Himuq bersama beberapa pengurus lainnya saat menggelar jumpa Pers.
Terkait surat bupati, Lukas mengaku akan membicarakan hal ini dengan semua pengurus KNPI Kutim. Termasuk para OKP dan DPK.
“Kami juga hormati posisi pemerintah untuk netral terhadap dualisme KNPI Kutim. Terkait pengosongan, kami akan diskusikan dulu. Karena ini kepentingan pemuda, bukan pribadi,” kata Lukas.
Dirinya berharap agar pemerintah tak melakukan langkah yang memberatkan para pemuda. Pasalnya, jika gedung KNPI kosong, maka akan menyusahkan para pemuda dan mahasiswa.
“Kami sayangkan kalau dikosongkan. Karena hampir semua pemuda, mahasiswa gelar kegiatan di KNPI. Gedung merupakan tempat berkumpul. Itu labolatorium pemuda. Baru baru saja HMI, perempuan PMII menggelar acara. Sebentar akan ada lagi kegiatan pemuda di sana,” jelasnya.
Namun pastinya, hasil rapat akan disampaikan pula ke bupati. Hal ini sesuai dengan aturan organisasi. “Harapan kami gedung tak dikosongkan. Kalau bisa kita tempati sama-sama. Siapa saja boleh menempati,” katanya.
Lukas sedikit menyinggung masalah gugatan. Jika tak berhalangan bulan depan sudah mendapatkan hasil dari putusan. “Gugatan proses terus berjalan. Masih proses mediasi. Yang kami gugat itu kan DPD KNPI Provinsi (Arif Rahman Hakim). Tetapi sampai saat ini hanya SK Menkumham versi kita yang punya,” katanya.
Sekretaris KNPI Alex Bhajo berharap, Bupati dapat menjadi penengah dan orang tua bagi semua pemuda di Kutim. Siapapun. Pasalnya, semua pemuda memiliki jiwa membangun untuk daerah dan masyarakat.
“Kami mau netralitas sikap dan perbuatan. Kalau ada undangan, harus semua diundang. Itu netral. Tetapi kami apresiasi sikap netral bupati,” katanya. (adv/***)