VIRAL KALTIM, KUTIM- Desa Tepian langsat bergandengan tangan dengan CSR PT Bima Palma Nugraha (DSN Group) mengadakan seminar literasi (melek) keuangan bagi 30 orang warganya, dengan menghadirkan fasilitator Ari Setiawan, seorang perencana dan konselor keuangan keluarga berpengalaman.
Seminar tersebut berlangsung pada pekan lalu di Balai Desa Tepian Langsat, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Dalam sambutan pembukaan Kepala Desa Tepian Langsat, Jeky, mengharapkan pengetahuan yg diperoleh selama seminar dapat memotivasi warganya semakin bijak mengelola penghasilan sehingga tingkat kesejahteraan hidupnya semakin meningkat.
“Kami mendukung kegiatan seminar ini karena tujuannya sangat baik agar warga desa memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan keluarga,” katanya.
Senada dengan itu Koko Budianto mewakili Manajemen DSN Group menyampaikan pengelolaan keuangan yg baik merupakan keterampilan hidup yg saat ini wajib dipunyai setiap kepala keluarga. Penghasilan yg besar belum tentu memberikan dampak kesejahteran keluarga, banyak kepala keluarga yg berpenghasilan besar hidupnya tidak bahagia, jauh dari gambaran keluarga sejahtera.
“Kunci cerdas keuangan adalah perencanaan pengeluaran yg didasarkan pada prioritas kebutuhan. Keluarga paham dan mampu membedakan mana kebutuhan dan keinginan,” imbuh Koko.
Materi seminar yg disampaikan secara sederhana dan interaktif membuat peserta antusias mengikuti jalannya seminar. Peserta seminar diajak untuk melakukan check up pemasukan dan pengeluaran bulanan mereka.
Hasilnya ternyata hampir semua peserta seminar belum pernah secara inklusif antara suami dan istri berembug dan mengetahui secara pasti jumlah pemasukan dan pengeluaran bulanan mereka.
Sebagian besar pengeluaran dilakukan tanpa rencana, sehingga selalu defisit antara pemasukan dan pembelanjaan bulanan. Seringkali biaya darurat, biaya pendidikan anak, dipenuhi dengan hutang berbunga tinggi, menjual lahan aset produktif mereka dan bukan dengan menabung dari sejak awal.
Rendahnya tingkat leterasi keuangan memang menjadi pekerjaan rumah besar di negara kita, OJK merilis informasi baru 21% dari penduduk Indonesia melek keuangan, 79% masih buta keuangan, akibatnya sebagian besar tidak punya tabungan yg mencukupi utk masa depan mereka, tidak bisa memilih lembaga keuangan terpercaya, bahkan sering tertipu lembaga investasi abal-abal dengan iming-iming imbal hasil menggiurkan dan tidak masuk akal.
Peserta seminar Deby Nur Qolbi dan Shinta istrinya merasa sangat beruntung bisa ikut seminar ini. Mulai saat ini mereka berdua akan disiplin berembug dan mengatur pengeluaran sesuai pola yang baik, tabungan 10%, cadangan asuransi 10%, angsuran hutang produktif maksimal 20%, angsuran hutang konsumtif maksimal hanya boleh 15% syukur tidak perlu ambil hutang konsumtif dan cukup membelanjakan 45% kebutuhan bulanan.
Tidak lupa Deby mengucapkan trimakasih kepada Pemerintah Desa Tepian dan CSR PT BPN yg semakin nyata mewujudkan program-program layanan dan pendampingan yang sangat dibutuhkan warga desa Tepian Langsat. (*)