VIRAL KALTIM, KUTIM– Meramal Mimpi Sang Tua, Hayalan atau Kenyataan, Sangsaka jadi Kabupaten Sangkulirang. Ini merupakan judul yang harus dipecahkan. Tentu saja, semua berbalut tentang kenyataan, Hayalan, atau mungkin korban politik haram.
Untuk mengotak-atik teka-teki ini, baik kiranya menguak sejarah terbentuknya Sangkulirang. Jika merujuk pada sejarah, Sangkulirang merupakan Kecamatan tertua di Kutim. Adalah orang tua dari 17 kecamatan di Kutim.
Konon, Sangkulirang sudah ada sejak Tahun 1900-an. Namun, hanya komunitas penduduk yang diatur secara adat dan budaya yang dipimpin oleh seorang yang ditokohkan bertempat di Godang Lama sekarang bekas lokasi PT. Dewi Warna dan PT. Segara Timber. Mereka masih berada pada genggaman pemerintahan Kerajaan Kutai.
Komunitas penduduk tersebut dipimpin oleh Mas Patih Abdul Manaf. Beliau merupakan utusan dari Pemerintahan Kerajaan Kutai untuk menahkodai Kampung Godang.
Berjalannya waktu, Pemerintahan Kampung Godang dipindahkan ke Benua Baru atau Pulau Sangkuang (nama lain Sangkulirang).
Selanjutnya, pada jaman pemerintahan Belanda Tahun 1930 diubah menjadi Landschap yang dipimpin oleh pejavat yang disebut Klerek. Pejabat pertamanya adalah Awang Ishak, nama jabatan Klerek juga mengalami perubahan menjadi Penjawat (pemengang).
Pada tahun 1950-an nama pemerintah diubah menjadi Kawedanan yang dipimpin oleh seorang asisten Wedana dan yang menjadi pejabat pertama sebagai Asisten Wedana adalah H.M. Kaderi Oening.
Pada tahun 1960-an dari pemerintah Kawedanan berubah menjadi Pemerintah Kecamatan yang dipimpin oleh Camat yang pertama menjabat adalah : H.M. Rusli, BA. Artinya, nama Kecamatan Sangkulirang lahir pada Tahun 1960-an. (Lengkap lihat tabel kepemimpinan)
Berjalannya waktu, pada Tahun 2000-an, Kecamatan Sangkulirang dimekarkan menjadi tiga Kecamatan. Yaitu Kecamatan Sangkulirang, Kecamatan Kaliorang, dan Kecamatan Sandaran. Pada tahun 2005, Kecamatan Sangkulirang dimekarkan kembali menjadi dua yaitu Kecamatan Sangkulirang dan Kecamatan Karangan, dan kembali dimekarkan menjadi Kecamatan Kaubun. Sehingga membentuk nama menjadi Sangsaka hingga saat ini.
Kecamatan Sangkulirang terdapat pulau-pulau yang terletak di kawasan pesisir pantai di Teluk Sangkulirang dan dibelah beberapa sungai sehingga dapat dikatakan 99% jalan laut dan sungai merupakan transportasi utama juga merpakan urat nadi perekonomian bagi masyarakat sekitar.
Kecamatan Sangkulirang mempunyai luas wilayah 3.522,58 Km2, yang tersebar di pesisir pantai Teluk Sangkulirang. Secara geografis Kecamatan Sangkulirang terletak pada titik 1̊ 42’07” – 0̊ 47’45” Lintang Utara dan 117̊ 14’02” – 118̊ 12’0” Bujur Timur. Sedangkan secara administrasi Kecamatan Sangkulirang berbatasan langsung dengan Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Karangan, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kaliorang, Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sandaran dan Selat Makasar, dan Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kaubun.
Ini merupakan pertimbangan masa sejarah dan kepemimpinan. Belum sejarah awal mula hadirnya penduduk. Di mana dikatakan jika Sangkulirang merupakan penetas pertama manusia di Indonesia. Yakni manusia zaman purba.
Hal tersebut diungkapkan arkeolog yang juga Direktur Museum dan Kepurbakalaan Kemendikbud Hari Widianto.
Penemuan situs Sangkulirang terjadi tahun 1995. Sejak saat itu terus dilakukan penelitian intensif oleh para ahli.
Yang lebih mencengangkan, dari situs di Sangkulirang ini teryata manusia purba yang dulu hidup di gua-gua di kawasan Mangkalihat Sangkulirang adalah cikal bakal penyebaran dan adanya manusia Indonesia saat ini.
Dari artefak dan lukisan-lukisan dinding yang masih ada diketahui bahwa manusia purba di Sangkulirang berasal dari Taiwan. Mereka datang sekitar 4.000 tahun, ke Mangkalihat Sangkulirang.
Dari Sangkulirang manusia purba itu lalu ke selatan menuju Maros Pangkep dan terus ke timur. Itu terjadi dari 4.000-2.000 tahun. Ini sekaligus menjadi rentang waktu perjalanan tercepat dalam sejarah manusia purba.
Tentu saja, jika melihat itu semua, seharusnya Sangkulirang sejak dulu sudah menjadi kabupaten. Bukan Kutai Timur. Tentu saja banyak pertimbangan kenapa Sangkulirang tak kunjung dilirik.
Salah satunya, kawasan ini dianggap kurang berkembang. Ditambah, masih rendahnya Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam pada masa itu. Namun masa ini, apakah sudah laik menjadi kabupaten. Jawabannya belum tentu. Namun memiliki potensi jika lima kecamatan ini saling bergandeng tangan dan menyatu. Tetapi, pusat kabupaten tak dimungkinkan di Kecamatan Kota Sangkulirang. Sebab, berada pada titik pulau yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kecamatan tetangga lainnya.
Paling memegang mandat ialah di Kecamatan Kaliorang. Di mana, kecamatan ini memiliki semua hal. Baik dari SDM, maupun SDA yang terbilang maju. Seperti pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, peternakan, minyak, dan lainnya.
Intinya, semua tak ada yang tak mungkin. Semua memiliki potensi. Asal niat tulus, kemauan yang keras, dan mendapatkan dukungan dari semua pihak. Salah satunya pimpinan tertinggi di Kutim serta masyarakat Sangsaka.
Pastinya, untuk mewujudkan hal itu, perlu kerja keras. Tak perlu deklarasi. Meskipun deklarasi merupakan bunga-bunga perjuangan. Tapi ingat, jangan sampai menguap seperti gas. Kepentingan politik terwujud, niat masyarakat yang tulus ternodai. Akhirnya melempem seperti kerupuk terkena angin malam.
Seperti yang terjadi di Bentengmawakal yang akan membentuk Kutara. Saat ini sudah tak terdengar. Meskipun terus di perjuangkan. Namun mimpi itu belum terwujud. Padahal, Kutara sudah terbilang sempurna. Perekonomian melonjak tajam. Semua berharap, baik Kabupaten Kutara maupun Kabupaten Sangkulirang bisa terwujud. Jika ini terjadi, apakah Kutai Timur tetap ramai atau malah menjadi kuburan. Apalagi sudah ditinggal oleh tambang-tambang raksasa. (dy)
Sejarah Kepemimpinan di Sangkulirang. Mulai Teluk Hingga Kecamatan
Jaman pemerintahan Kerajaan Kutai pada tahun 1900-an yang pernah menjabat adalah :
1. Mas Patih Abdul Manaf
2. Mas purwo Ibrahim
3. Ahmad Samad
4. Mas purwo Ibrahim
5. Raden Mahmud
Jaman pemerintahan Landschap pada tahun 1930-an
1. Awang Ishak
2. Kutang
3. Abdul Karim
4. Abdul Mukti
5. Ibrahim
6. H. Bambang Said Agil
Jaman pemerintahan Kawedanan pada tahun 1950-an pejabat Asisten Wedana adalah :
1. H.M. Kaderi Oening
2. Asnawi
3. H. Bambang Badaruddin
4. Abdul Gani
5. Ibramsyah
6. Idris Seman
Jaman pemerintahan Kecamatan Sangkulirang pada tahun 1960-an adalah :
1. H.M. Rusli ( 1965 -1970 )
2. Abdullah Sani, BA ( 1970 – 1975 )
3. Yusuf Japri, BA ( 1975 – 1978 )
4. Abdul Hamid BA, ( 1978 – 1983 )
5. Sutardi, BA ( 1983 – 1985 )
6. Drs. M. Husni Thamrin ( 1985 – 1990 )
7. Drs. H. Acheruddin ( 1990 – 1996 )
8. Drs. H. Idrus Yunus ( 1996 – 2000 )
9. Thamrin, BA ( 2000 – 2003 )
10. Abdurrahman, BA ( 2003 – 2005 )
11. M. Alfian, S. Sos ( 2005 )