VIRAL KALTIM, KUTIM- Nama Dr. Hj.Sulastin,S.SOS. M.KES Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) belakangan tengah hangat menjadi perbincangan. Ya, dirinya dikait-kaitkan dengan urusan politik. Padahal, apa yang dilakukan murni untuk kepentingan masyarakat Kutim.
Ya, Disdukcapil memang gencar menggelar kegiatan jemput bola di lapangan. Salah satu masalah perekaman KTP-el. Pasalnya, masih banyak warga Kutim yang belum melalukan perekaman KTP-el.
Namun sangat disayangkan, upaya tersebut dianggap beberapa pihak dilatarbelakangi kepentingan tertentu. Sebab, terobosan itu digelar bertepatan sebelum Pilkada Kutim.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdukcapil Kutim Dr. Sulastin dibuat geram. Dia memastikan, tidak ada kaitannya dengan anggapan negatif tersebut. “Ini untuk memperbaiki kinerja Disdukcapil Kutim yang terendah se-Kaltim untuk perekaman KTP-el,” ujar wanita lulusan S3 Ekonomi dan Bisnis Untag Surabaya itu.
Apalagi hasil coklit KPU Kutim yang diterima Disdukcapil, tertinggi se-Kaltim belum melakukan perekaman. Setidaknya terdapat 17.944 DPT hasil coklit yang belum melalukan perekaman. Namun ketika dilakukan penyandingan dengan data milik Disdukcapil, terdapat 11 ribu yang belum melakukan perekaman KTP-el.
“Hal tersebut yang mendasari berbagai terobosan dilakukan. Termasuk program jemput bola. Meskipun anggaran untuk jemput bola sudah tidak ada,” sebut mantan Kepala Bidang di Disperindag tersebut.
Tapi pihaknya selalu berupaya bekerja. Dengan berkoordinasi dengan desa dan kecamatan. Bayangkan saja, yang diurus 18 kecamatan. “Kami berkoordinasi dengan Disdukcapil Kaltim. Karena ada kekurangan, sehingga ada surat perintah untuk gotong royong. Itu kebijakan dari Dirjendukcapil. Jadi semua daerah di Kaltim membantu,” katanya.
Bantuan tersebut diberikan lantaran alat perekaman KTP-el di Kutim banyak yang tidak berfungsi. Berdasarkan verifikasi alat perekaman dan pencetak KTP-el di seluruh kecamatan. Hanya delapan yang bisa digunakan. 10 alat dinyatakan rusak. “Yang tersedia dua alat rekam dan empat printer,” bebernya.
Sehingga ada yang membantu tenaga dan alat. Misalnya Kabupaten Berau, membantu tenaga, alat dan rebon. Sasaran perekaman di Kecamatan Kongbeng dan Muara Wahau. Samarinda membantu tenaga dan alat perekaman. “Mereka perekaman di kawasan Sangatta Utara dan Bengalon,” terangnya.
Ada pula Kabupaten Penajam Paser Utara yang membantu dengan datang dua mobil membawa alat dan tenaga. Membantu bekerja di kawasan Sangatta Selatan. Sedangkan Balikpapan dan Kutai Kartanegara (Kukar) membantu printer. “Bontang perekaman di Kecamatan Teluk Pandan, dengan bantuan tenaga dan alat. Semua daerah menggunakan anggaran masing-masing,” tuturnya.
Koordinasi dengan camat pun dilakukan. Sehingga pihaknya mendapat bantuan konsumsi dan tempat menginap untuk petugas Disdukcapil daerah lain yang sudah membantu. “Seharusnya berterima kasih atas kebijakan pusat yang mempermudah daerah. Kan tujuannya agar semua warga perekaman. Jangan asal dipelesetkan. Cari tau dengan benar,” ungkapnya kesal. (*/dy)