VIRALKALTIM – Anggota DPRD Kutai Timur, Novel TP, menyoroti pentingnya perhatian pemerintah dalam menyediakan lahan pemakaman yang cukup untuk warga, baik Muslim maupun non-Muslim. Dalam pernyataan terbarunya, Novel meminta agar pemerintah daerah tidak mengabaikan kebutuhan akan tanah pemakaman yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
“Tanah makam itu tidak bisa kita lupakan. Pemerintah harus siapkan dengan serius, agar setiap warga bisa mendapatkan tempat peristirahatan yang layak,” tegasnya.
Menurut Novel, dengan pesatnya perkembangan jumlah penduduk di Kutai Timur, kebutuhan akan lahan pemakaman menjadi sangat mendesak. Saat ini, banyak wilayah yang sudah mulai kesulitan dalam menyediakan tanah pemakaman yang memadai.
“Untuk itu, kami meminta agar pemerintah mulai merencanakan dan menyediakan lahan pemakaman baru yang cukup, baik untuk umat Muslim maupun non-Muslim,” ujarnya.
Hal ini dinilai sebagai langkah preventif untuk menghindari masalah di masa depan yang bisa mengganggu kenyamanan warga.
Tak hanya soal lahan, akses dan fasilitas yang mendukung juga menjadi perhatian penting. Novel menekankan pentingnya pemerintah untuk membangun jalan yang baik menuju lokasi pemakaman serta menyediakan fasilitas yang memadai untuk memudahkan masyarakat.
“Jalan yang baik, tempat ibadah, serta fasilitas pendukung lainnya harus menjadi bagian dari perencanaan lahan makam,” kata Novel.
Menurutnya, ini akan menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kenyamanan dan kemudahan bagi keluarga yang sedang berduka.
Selain itu, masalah alokasi tanah pemakaman untuk non-Muslim juga menjadi isu yang tak bisa diabaikan. Novel mengingatkan bahwa hak-hak setiap warga negara harus dihormati, termasuk dalam hal pemakaman. “Pemerintah harus memastikan bahwa tanah pemakaman untuk umat non-Muslim juga tersedia dengan layak. Ini penting untuk menjamin hak setiap warga tanpa diskriminasi,” ujarnya.
Pemisahan lahan pemakaman yang jelas antara Muslim dan non-Muslim pun diharapkan dapat terwujud dengan adanya perencanaan yang matang.
Untuk mewujudkan ini, Novel mengusulkan agar pemerintah segera melakukan pendataan terhadap jumlah lahan makam yang tersedia dan menghitung kebutuhan untuk beberapa tahun ke depan.
“Pendataan yang akurat akan membantu pemerintah dalam merencanakan lokasi dan jumlah tanah makam yang harus disiapkan. Jangan sampai masalah tanah makam menjadi krisis yang merugikan masyarakat,” katanya.
Ia juga berharap agar lahan-lahan kosong yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik, tanpa mengabaikan aspek lingkungan.
Kepedulian pemerintah dalam menyediakan lahan pemakaman yang cukup dan layak, baik untuk umat Muslim maupun non-Muslim, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial yang harus dijalankan. Novel menekankan bahwa pengelolaan tanah makam yang baik akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi yang meninggal, tetapi juga bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Jangan sampai tanah makam menjadi masalah besar di masa depan. Kami berharap pemerintah lebih serius dalam menangani masalah ini,” pungkasnya.(adv)