VIRAL KALTIM, KUTIM- Tepat 11 Maret 2020. Viu, sebuah layanan hiburan streaming terdepan dengan 41,4 juta pengguna aktif bulanan. Hari ini mengumumkan Viu Shorts musim kedua. Viu fokus pada pengembangan minat dan bakat dari talenta muda usia SMA dalam membuat karya film pendek berdasarkan atas kecintaan mereka pada mitos lokal.
Viu Shorts akan digelar di 20 kota baru di seluruh Indonesia selama periode 7 bulan. Dimulai pada Agustus 2019 dan terus berlanjut hingga Maret 2020. Dimulai pada 2018 lalu, Viu Shorts musim pertama merupakan inisiatif sukses yang menghasilkan pembuatan 17 film pendek lokal yang didistribusikan secara global melalui platform Viu dan menjadi viral di media sosial.
Film pendek hasil dari Viu Shorts musim pertama ini juga ditayangkan secara internasional di ajang Marché du Film, Cannes Film Festival 2019. Pada penghujung rangkaian inisiatif Viu Shorts musim pertama, Viu memberikan beasiswa kepada peserta berbakat dari Cilegon, Banten untuk melanjutkan pendidikan Sinematografi selama 4 tahun di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan berkesempatan untuk bekerja paruh waktu bersama tim Viu Original.
Myra Suraryo, SVP Marketing – Viu, mengatakan, pihaknya senang dengan hasil dari program Viu Shorts musim pertama, yang mengarah pada penemuan 17 sutradara muda berbakat. Lebih dari 500 talenta muda kreatif bidang film dan satu sarjana film dari 17 kota di seluruh Indonesia.
“Inisiatif Viu Shorts di Indonesia sangat penting bagi kami dan merupakan komitmen kami untuk membangun ekosistem talenta kreatif Indonesia. Pada Viu Shorts musim kedua, kami meningkatkan tingkat partisipasi, baik dalam hal jumlah kota dan peluang yang diberikan. Kami sangat senang dan berharap dapat menyebarkan lebih banyak lagi kisah lokal Indonesia ke pemirsa global melalui Viu Shorts musim kedua.” kata Myra.
Di bawah kerjasama Viu dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dalam mendukung Program Pengembangan Film Indonesia, Viu Shorts musim kedua juga didukung oleh Pemerintah Daerah dan Kota di 20 kota, Yayasan Tumbuh Sinema Rakyat, MAV Production, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Badan Perfilman Indonesia (BPI), Komisi Film Daerah, komunitas film lokal, Yayasan BPK Penabur dan Yayasan Tarakanita.
“Kali ini hadir di Kutim. Kami melibatkan anak sekolah. Mereka memilih mengambil tentang mitos buaya kembar,” kata wanita tomboi itu.
Mewakili pemerintah, Kadisdik Kutim Roma Malau mendukung penuh langkah tersebut. Katanya, cukup langka di Kutim mengembangkan bakat anak dalam dunia perfilman.
“Tentu saja kami mendukung. Apalagi banyak potensi di Kutim yang menang harus diangkat. Sebut saja masalah guru dipedalaman yang gigih mendidik anak hingga sukses,” kata Roma. (dy/adv)