VIRAL KALTIM, KUTIM– Meluncurnya pasangan suami istri dan anaknya beserta kendaraan ke Sungai Sangatta tak lepas dari peran serta pengusaha ponton.
Apakah saat mengoperasikan ponton tersebut semua keamanan sudah dilaksanakan. Seperti halnya memasang rantai pengaman di bagian depan dan belakang ponton.
Dimana, hal ini jauh sebelumnya sudah disosialisasikan oleh Dinas Perhubungan. Termasuk jumlah angkutan baik orang maupun kendarannya.
“Saat kejadian apakah rantau pengaman terpasang atau tidak. Karena kabarnya tak dipasang sama operator ponton,” kata Iwan saat menyaksikan kejadian tersebut.
Jika benar tidak dilakukan, maka hal ini melanggar himbauan yang sudah disampaikan. Dinas perhubungan perlu bekerja ekstra untuk membuat terobosan anyar menyikapi hal ini.
“Mungkin salah satu solusi ialah melarang ke daratan roda 2 untuk menggunakan ponton. Khusus orang saja. Seperti saran forum RT,” katanya.
Solusi lainnya, lanjut Ihwan warga lainnya, ialah membangun jembatan penghujung antara Sangatta Utara-Sangatta Selatan. Yang mana, kabar pembangunan ini sudah mencuat sejak lama. Namun tak kunjung terealisasi hingga saat ini. “Solusi terbaik ialah pembangunan jembatan pendekat untuk jangka pendek,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Aswandini Eka Tirta mengatakan jika anggaran pembangunan jembatan sudah ada. Tinggal menyelesaikan masalah dengan warga yang terdampak. “Kalau anggaran sudah ada. Kami tinggal proses nego dengan beberapa warga saja,” kata Aswan. (dy)