VIRAL KALTIM, KUTIM- Selain infrastruktur jalan, kebutuhan air bersih juga banyak diusulkan saat musyawarah rencana pembangunan (musrembang) tingkat kecamatan di Kutai Timur (Kutim). Apalagi masih ada wilayah desa yang belum mendapat pelayanan PDAM Tirta Tuah Benua Kutim.
Sehingga perlu dipenuhi perlahan. Kebutuhan air bersih memang sudah seharusnya disediakan. Apalagi kualitas sungai-sungai di pedalaman mulai menurun. Dengan semakin maraknya perusahaan perkebunan beroperasi.
Pemkab Kutim melalui PDAM Tirta Tuah Benua telah menyediakan fasilitas pelayanan tersebut di Desa Karya Bakti, Kecamatan Muara Wahau. jaringan distribusi utama (JDU) yang merupakan karya PDAM resmi dimanfaatkan warga. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan warga desa Karya Bakti dan sekitarnya.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, hal ini merupakan komitmen pemkab dan perusahaan air ledeng di Kutim dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatnya.
“Tujuannya, agar semua warga bisa menikmati air bersih. Bahkan Kutim setiap tahun terus memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berada di kewasan pedesaan,” ujarnya.
Sekarang di desa tersebut dan beberapa desa lainnya, yang belum teraliri akan dialiri air bersih. Pihaknya memasang pipa jaringan distribusi utama yang dapat melayani kurang lebih sepanjang 7 kilometer.
“Semoga dalam waktu dekat ini bisa beroperasi. Jadi, masyarakat bisa menikmati air bersih,” harapnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Tuah Benua, Suparjan menyebut, tahun ini kegiatan tersebut akan dikerjakan berkelanjutan. Yaksi pemasangan jaringan pipa, distribusi utama ke Desa Karya Bakti.
“Setelah dipasang pipa, akan dilanjutkan dengan program hibah air minum perkotaan tahun ini,” paparnya.
Dia berharap, program hibah air minum bisa selesai September mendatang. Adapun calon penerima manfaat air bersih sebanyak 489 kepala keluarga yang sudah terdata PDAM.
“Semuanya dikerjakan bertahap. Kami ingin memberikan pelayanan merata kepada masyarakat di seluruh pelosok Kutim,” pungkasnya. (adv/dy/yd))