VIRAL KALTIM, KUTIM– Satu per satu, paguyuban Jawa di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendeklarasikan diri mendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Kutim, H Mahyunadi SE MSi dan H Lulu Kinsu. Kamis (12/11/2020) malam, giliran Relawan Sedulur Dewek yang mendukung calon nomor urut satu itu.
Deklarasi dukungan untuk Mahyunadi-Kinsu disampaikan langsung di kediaman Mahyunadi di Jalan Hidayatullah malam itu. Masyarakat Jawa dari berbagai penjuru Kutim berdatangan. Mereka menyatukan tekad dan hati, serta memantapkan diri untuk mencoblos nomor satu pada pemilihan kepala daerah (pilkada), 9 Desember mendatang.
“Insya Allah, Relawan Sedulur Dewek siap memenangkan Mahyunadi-Kinsu. Sedulur itu artinya saudara. Dewek itu sendiri. Kalau digabungkan, maknanya saudara sendiri. Lalu, kenapa mendukung Mahyunadi-Kinsu, karena beliau berdua adalah saudara sendiri,” kata Zainal Arifin, mewakili Relawan Sedulur Dewek.

Orang Jawa di Kutim, lanjut dia, tersebar di seluruh desa dan kecamatan di Kutim. Menganut prinsip “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, Relawan Sedulur Dewek akan bergerilya ke rumah-rumah untuk meyakinkan masyarakat agar memilih Mahyunadi-Kinsu.
“Kami ingin perubahan. Karena Mahyunadi-Kinsu ini sudah seperti saudara sendiri bagi orang Jawa, untuk itulah amanah untuk membawa perubahan itu kami titipkan kepada Mahyunadi-Kinsu. Sebagai bentuk dukungan, relawan kami akan bergerak dari rumah ke rumah untuk menyampaikan pesan, mengajak untuk mencoblos nomor satu, memenangkan Mahyunadi-Kinsu,” kata Zainal.
Mahyunadi mengatakan, Kutim adalah miniatur Indonesia. Terdapat banyak suku, agama, ras, dan budaya. Semuanya hidup berdampingan dengan menjunjung tinggi toleransi. Dalam membangun Kutim, peran seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan.
“Insya Allah, niat kami adalah membangun Kutim. Sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat secara keseluruhan. Tidak ada niat dari saya maupun H Kinsu untuk memperkaya diri sendiri. Karena sejak awal kami ikhlas mewakafkan diri untuk membangun Kutim,” kata ketua DPRD Kutim 2014-2019 itu.
Kutim, lanjut Mahyunadi, membutuhkan perubahan. Sehingga pemerataan pembangunan dapat terjadi. Pembangunan tidak hanya dirasakan di daerah kota. Melainkan hingga seluruh pelosok Kutim. Karena itu merupakan hak seluruh masyarakat Kutim.
“Dengan dukungan Relawan Sedulur Dewek, serta paguyuban, organisasi, dan parpol (partai politik) pengusung, insya Allah kita bisa membangun Kutim bersama-sama. Menjadikan Kutim semakin maju, mandiri, dan sejahtera berlandaskan gotong royong,” tegas Mahyunadi.
Membangun Kutim ke depan tidaklah mudah. Di tengah meningkatnya angka kemiskinan, banyaknya infrastruktur jalan yang rusak, kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan, fasilitas kesehatan yang belum merata, hingga kesejahteraan masyarakat harus diselesaikan. Jika salah memilih pemimpin pada 9 Desember mendatang, harapan untuk menikmati program-program tersebut di atas akan sirna.
Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki kualitas, pengalaman, dan paham dengan kondisi masyarakat. Kehadiran masyarakat dalam rangka membawa Kutim untuk perubahan sangat dibutuhkan. Syaratnya adalah, pada tanggal 9 Desember mendatang, coblos nomor satu, Mahyunadi-Kinsu. (Media Center)