VIRAL KALTIM, KUTIM– Semua sama. Tak ada perbedaan pelayanan antara siswa ABK dan tidak. Tak memandang perbedaan dan keterbatasan fisik bagi para berkebutuhan khusus.
Hal ini dipertegas oleh salah satu guru kurikulum SDN 004, Sangatta Utara Norhayati. Dirinya mengatakan dalam setiap puncak momen peringatan pendidikan, hari jartini termasuk HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pihak sekolah mengandeng semua siswa. Baik APK maupun tidak. Semua dilibatkan.
“Kami pernah melibatkan peran serta para murid berkebutuhan khusus melalui sekolah inklusi di Kabupaten Kutai Timur. Mereka kami ajak turut menyukseskan beragam kegiatan festival seperti karnaval baik setiap dalam agenda hari-hari besar kenegaraan,” terangnya.
Dirinya mengungkapkan seperti halnya pada puncak hari kartini para anak berkebutuhan khusus dilibatkan dalam memeriahkan event karnaval budaya.
“Sebanyak 900 anak diajak mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia dan berjalan mengitari area sekolah,” jelas Norhayati.
Norhayati mengungkapkan selama berlangsungnya karnaval pada waktu itu, para ABK turut berbaur dengan para murid SDN 004 Sangatta Utara.
“Walau mereka berkebutuhan khusus akan tetapi kesetaraan dan persamaan antara anak-anak yang memiliki kesempurnaan fisik tidak dipandang sebelah mata. Karena mereka semua adalah generasi penerus bangsa yang juga memiliki hak sama dalam mengenyam pendidikan,” bebernya.
Sementara adanya kerja sama SDN 004 Sangatta Utara dalam menjalin kebersamaan dengan para ABK dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur Roma Malau.
“Disaat kebersamaan para murid SDN 004 Sangatta Utara dengan para anak yang berkebutuhan khusus memberikan rasa keharuan bercampur kebanggaan bagi saya pribadi secara mendalam, artinya mereka ada diantara kita serta mampu mengentaskan masa pendidikan. Jangan Salah anak yang terlahir dengan mental berkebutuhan khusus terbilang cerdas daya tangkap nya “IQ” sehingga banyak yang berprestasi,” urai Kadisdik Kutim. (dy/adv)