VIRALKALTIM– Hj. Fitriani, Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), mengangkat isu rendahnya keterlibatan gender di wilayahnya. Menurutnya, kurangnya partisipasi perempuan disebabkan oleh tidak adanya regulasi yang mendukung.
“Keterlibatan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Kutai Timur masih sangat rendah. Capaian ini masih jauh dari cukup, dan diperlukan regulasi dalam bentuk peraturan daerah (perda) untuk meningkatkan angka keterlibatan ini,” ujar Fitriani dalam sebuah wawancara.
“Melalui dinas pemberdayaan perempuan, kami belum memiliki perda yang memadai. Itulah sebabnya tingkat keterlibatan perempuan itu masih terbilang rendah. Oleh karena itu, kami sedang berupaya keras untuk segera menginisiasi pembuatan perda yang berkaitan dengan keterlibatan gender,” beber anggota dewan berjilbab itu.

Dia juga menekankan pentingnya perda dalam pembangunan perempuan di Kutim. “Perda untuk keterlibatan perempuan sudah hampir disahkan, dan ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya kita meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fitriani menjelaskan bahwa perda ini tidak hanya akan membantu perempuan yang berada di sektor pemerintahan, tetapi juga mereka yang bekerja di sektor swasta seperti pabrik dan lembaga lainnya.
“Dengan adanya perda ini, kami yakin perempuan akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif dalam pembangunan daerah,” tambahnya.
Fitriani juga telah memulai sosialisasi mengenai perda PUG ini kepada masyarakat. “Saya yakin ini akan sangat membantu kaum perempuan di eksekutif dan legislatif, serta mereka yang bekerja di sektor-sektor lain. Dengan perda ini, kita dapat memastikan bahwa perempuan mendapatkan hak dan kesempatan yang setara,” kata Fitriani dengan penuh keyakinan.
Dia menutup pernyataannya dengan optimisme. “Ini adalah langkah positif untuk memajukan perempuan di wilayah kita. Kita harus bekerja bersama untuk mencapai tujuan ini dan memastikan bahwa perempuan di Kutai Timur dapat berperan lebih aktif dan signifikan,” tutupnya. (adv/su)