VIRAL KALTIM, KUTIM– Kelakukan Manajemen PT Multi Kusuma Cemerlang (MCK) Bengalon memang terlampau batas. Selain diduga merampas tanah warga Kecamatan Bengalon, juga dianggap tak memiliki etika. Tak sopan dan dianggap berkelakuan buruk.
Ya, saat rapat penyelesaian antara perusahaan dan masyarakat yang dimediasi oleh DPRD Kutim, sudah menemukan titik solusi, namun tanpa sepengetahuan, perwakilan PT. MKC kabur. Padahal, Wakil Ketua DPRD dan beberapa anggota DPRD lainnya sedang fokus menyelesaikan masalah.
Sebelum kabur, keduanya pura-pura bunga air kecil. Keluar secara bergantian. Saat ditunggu beberapa menit, namun keduanya tak lagi kembali ke ruang rapat.

Tentu saja apa yang dilakukan perwakilan perusahaan menampar muka DPRD. Tak lagi merah, akan tetapi sampai biru. Bahkan nyaris mengeluarkan air mata darah.
Arpan selaku pimpinan rapat mengaku tak terhormat atas kelakukan perusahaan. Katanya, marwah DPRD tercoreng. Tentu saja semua anggota DPRD yang berada dalam rapat sangat kecewa.
“Sedih. PT. MKC berbuat demikian. Meninggalkan ruangan tanpa sepengetahuan. Marwah lembaga tercoreng. Kami sangat kecewa dan malu sekali. Hal ini harus disikapi,” kata Arpan yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kutim.
Bahkan kata dia, jika PT. MKC bersalah dalam hal melakukan penyerobotan tanah warga, maka pihaknya akan merekomendasikan kepada pemerintah agar mencabut izin perusahaan tersebut.
“Kalau bermasalah, kami akan rekomendasi pemerintah, agar cabut izinnya. Kami akan bentuk panja. Jika memungkinkan bentuk pansus,” tegas Arpan.
Sementara itu, anggota DPRD lainnya, Masdari Kidang pun angkat bicara. Warga Bengalon ini menduga, kaburnya utusan perusahaan lantaran adanya intruksi dari atasan. “Pimpinannya tidak bagus. Saya menduga ini ada intruksi pimpinan atas agar tinggalkan tempat (rapat). Kalau tidak sesuai dicabut saja izinnya,” pinta Kidang.(dy)