VIRALKALTIM- Banjir diketahui kerap terjadi di Kutim. Kini mulai menyeluruh. Baik Sangatta, Bengalon, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Busang, dan lainnya. Banyak yang beranggapan jika penyebab banjir karena pendangkalan sungai dan drainase di Kutim.
Baca Juga: Keterbukaan Informasi, DPRD Bentu Media Sosial
Hal ini juga yang disampaikan Anggota DPRD Kutim, Basti Sanggalangi. Katanya, ada beberapa rekomendasi untuk pemerintah. Pertama, pemerintah wajib membentuk tim untuk penanganan banjir di Kutim.
Kedua, pemerintah wajib melakukan normalisasi sungai Sangatta. Termasuk sungai-sungai kawasan rawan banjir lainnya. Ketiga, memperbaiki drainase-drainase baik dalam kota dan desa.
“Satu-satu jalan adalah bagaimana Sungai Sangatta dikerok. Karena itu sudah dangkal. Kemudian, kedua seluruh drainase di Kutim harus dinormalisasi. Karena semua parit-parit penuh dengan lumpur. Ketika meluap, semua parit akan cepat penuh. Karena banyak lumpur di dalam. Pemerintah segera bentuk itu,” ujar Basti yang merupakan Politisi PAN tersebut.
Katanya, hal ini sudah disampaikan kepada pemerintah saat menggelar rapat evaluasi bersama BPBD Kutim. Namun apa kendalanya hingga kini belum direalisasikan.
“Kerok sungai Sangatta. Kerok sungai. Baik di hulu dan hilir itu sudah dangkal. Kalau sudah di kerok saya yakin tidak naik lagi. Pasti bisa diminimalisir kenaikan air,” kata Basti.
Tak hanya sungai dan drainase, yang perlu diperhatikan ialah pembersihan kanal-kanal yang sudah dibuat sebelumnya. Pasalnya, hasil pantauannya, kanal-kanal banyak ditumbuhi rerumputan. “Ada di RT 48. Ada kanal yang harus dibersihkan. Sehingga airnya mengalir deras. Jadi segera dilakukan untuk atasi banjir,” katanya.
Ini juga kata dia, sudah sejalan dengan permintaan masyarakat. Itu diketahui saat dirinya mengadakan reses. Yang mana, hampir semua permintaan masyarakat ialah perbaikan drainase dan jalan.
“Saya sudah sampaikan di Musrembang juga. Hasil reses kami masyarakat minta perbaikan drainase. Banyak lumpur sudah. Kita sudah sampaikan ke pemerintah,” katanya.
Itu jangka pendek. Itu jangka panjang ialah pembuatan turap dan kanal-kanal baru. Itu merupakan solusi terbaik saat ini untuk mengatasi banjir. “Jangan sampai kelihatan anggaran besar tapi drainase dalam kota buntu- buntu,” katanya. (adv/dy)