VIRAL KALTIM, KUTIM –Calon nomor urut satu, H Mahyunadi SE MSi dan H Lulu Kinsu menyiapkan anggaran 50 hingga 100 juta per tahun untuk seluruh rukun tetangga (RT) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Ketua RT 32 Kelurahan Singa Geweh, Amran mengakui jika program yang disiapkan Mahyunadi-Kinsu tersebut sangat bermanfaat. Apalagi jika ada penambahan anggaran di tiap RT hingga Rp 100 juta.
“Anggaran itu tentu digunakan untuk kepentingan masyarakat, honor, dan menjalankan program. Selain itu juga untuk proyek kecil, pemasangan papan, hingga keperluan ibu-ibu di tingkat RT,” kata pria yang karib disapa Ateng ini.
Dengan adanya program itu, kata dia, sangat bermanfaat bagi tiap RT di Kutim. “Bermanfaat karena ikut dilibatkan dalam pengelolaan APBD dengan porsinya masing-masing,” katanya.
Senada dikatakan ketua RT 01 Pasar Raya, H Barsani. Dia menyambut baik program yang disiapkan oleh Mahyunadi-Kinsu. Dengan begitu, kata dia, kebutuhan mendasar di tingkat RT bisa terpenuhi.
“Apa yang diperlukan dari masyarakat disesuaikan dana yang masuk. Manfaatnya banyak. Bangun jembatan, siskamling,” katanya.
Dengan penambahan hingga Rp 100 juta tersebut, kata dia, kebutuhan RT pun bisa dipenuhi. “Tambah Rp 100 juta bisa lebih semangat lagi. Karena dengan program itu, semangat gotong royong tumbuh,” katanya.
Oleh Mahyunadi-Kinsu, alokasi anggaran 50-100 juta per RT per tahun tersebut digunakan untuk kegiatan sosial, sarana olahraga dan seni, kegiatan keagamaan dan kegiatan penataan lingkungan di tiap RT.
“Ini merupakan bentuk implementasi program kami untuk mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik serta tatanan kehidupan sosial yang harmonis,” kata H Mahyunadi yang didampingi H Kinsu.
Menurutnya, alokasi anggaran 50-100 juta per RT per tahun disiapkan demi terwujudnya Kabupaten Kutai Timur yang maju, mandiri dan sejahtera berlandaskan gotong royong.
“Lewat alokasi 50-100 juta per RT per tahun, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat dan perangkat RT untuk bersama-sama terlibat dalam membangun Kutim. Ini adalah cerminan dari budaya gotong royong,” beber H Mahyunadi.
Nantinya, penggunaan alokasi anggaran itu akan diserahkan kepada masyarakat. Di mana, ketua RT selaku ujung tombak pemerintah akan mengakomodir dan memfasilitas aspirasi masyarakat. Sehingga, kebutuhan mendasar di tingkat RT bisa dipenuhi.
“Misalnya saja mau bangun parit, kegiatan pengajian dan keagamaan, menggelar kegiatan sosial, membangun taman, atau merealisasikan program-program RT. Alokasi itu memang disiapkan khusus untuk penataan lingkungan RT,” tambah H Kinsu.
Diharapkan, melalui alokasi 50-100 juta per RT per tahun itu, tidak hanya bisa membangun RT. Melainkan juga dapat menekan jumlah penduduk miskin di Kutim. Mengingat jumlah penduduk. (*)