VIRAL KALTIM, KUTIM– Sepanduk Calon Wakil Bupati Kutim, Uce Prasetyo yang tepat berapa disimpang Pasar Induk Sangatta Jalan AW. Syahrani menjadi perhatian masyarakat. Cukup menyedot perhatian dan buat gelang kepala.

Ya, sepanduk yang dipasang oleh tim nya tersebut berbeda dari yang lain. Yakni hanya menggunakan bekas sepanduk lusuh. Tak di prin. Akan tetapi hanya ditulis menggunakan cat minyak. Kayunya pun bekas bangunan. Cukup jelek. Bikin tertawa.
Lucunya, sepanduk yang sudah berwarna kecoklatan tersebut berada ditengah-tengah sepanduk ‘mewah’ lainnya.
Sepanduk tersebut bertuliskan “Wayahe mendukung Uce Prasetyo jadi Bakal Calon Wakil Bupati 2020. Tertanda Relawan Urip Prasojo”.
Jika ditelusuri lebih mendalam, nama Uce Prasetyo bukanlah orang sembarangan. Ia politisi yang cukup berada. Cukup mustahil tak mampu mencetak sepanduk untuk kepentingan dirinya.
Namun setelah didalami, bukan masalah keuangan, akan tetapi budaya Uce Prasetyo yang doyan memanfaatkan limba menjadi barang berarti. Sangat keatif. Hal inilah yang sudah dilakukannya saat Pileg lalu. Hasilnya maksimal. Buktinya ia berhasil duduk kembali menjadi wakil rakyat. Tentu saja hal ini strategi anyar yang tak pernah dilakukan oleh orang lain. “Ya pak Uce menang suka memanfaatkan barang-barang bekas menjadi berharga. Kalau bisa digunakan kenapa tidak,” kata tim Relawan Uce Prasetyo, Asrori Achyar.
Namun jangan salah, meskipun menggunakan barang lusuh lagi hanya menggunakan cat, namun sepanduk tersebut bayar pajak. Taat aturan. Sungguh semua memiliki nilai lebih. Tentu saja, apresiasi laik diberikan. Pertama memanfaatkan barang bekas dan kedua bayar pajak.
“Kami sudah bayarkan pajak sepanduk pak Uce. Jadi, sebelum pasang kami bayar pajak sepanduk kepada pemerintah,” kata Asrori. (dy)