VIRALKALTIM– Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengucapkan syukur, karena yang telah diamanatkan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-115 ini, sangat memberikan semangat dan spirit yang luar biasa. Di tengah-tengah persoalan pandemi, ekonomi global yang kurang bagus. Tetapi bangsa Indonesia sanggup keluar dari persoalan ini.
“Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melebihi tahun-tahun lalu. Dari 3,01 persen tahun ini naik menjadi 5,3 persen. Nah, hal ini pun menunjukkan performa yang bagus dengan semangat perjuangan bangsa Indonesia,” kata Ardiansyah Sulaiman ditemui awak media usai memimpin upacara Harkitnas di lapangan Kantor Bupati Kutim, Senin (22/5/2023) kemarin.
Selanjutnya, sambung Ardiansyah, dengan semangat para pelaku perjuangan ekonomi kerakyatan yang menjadi salah satu barometer. Termasuk juga inflasi di Kaltim dan Kutim cukup bagus.
“Jadi apakah itu pandemi atau ekonomi global, alhamdulillah dengan kebersamaan kita sanggup mengatasinya,” ucap Ardiansyah.
Ia berharap ke depannya bisa mempertahankan capaian ini, agar bangsa dan masyarakat tak masuk di dalam keterpurukan ekonomi global. Seperti di belahan negara, sampai negara Eropa. Yakni Turki, ekonominya anjlok padahal di awal pemerintah sangat bagus. Inflasi di Turki mencatat sampai 100 persen pada beberapa bulan lalu, tentu hal itu sangat mengerikan.
“Mudah-mudahan dengan semangat dan spirit kebangkitan nasional, kita siap untuk membangun bangsa dan utamanya daerah kita di Kutim ini,”pungkasnya.
Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman selaku inspektur upacara (Irup) membacakan sambutan Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Mahfud MD dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-115 yang digelar di lapangan Kantor Bupati Kutim, Senin (22/5/2023) pagi.
Tampak hadir Wabup Kasmidi Bulang, Dandim 0909/Kutim Letkol Inf Adi Swastika, Kapolres Kutim AKBP Ronni Bonic, dan para perwakilan kepala OPD dan undangan lainnya.
Dikatakan Ardiansyah, 115 tahun silam, bara persatuan Indonesia sebagai negara mulai menyala. Hal ini ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Sejak saat itu, gerakan perjuangan Indonesia dengan gegap gempita bergerak maju mewujudkan Republik Indonesia sebagai negara yang satu, berdaulat, adil, dan makmur.
“Didirikan oleh dr Soetomo bersama para mahasiswa School Tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA), Boedi Oetomo berdiri untuk mendorong bangsa Indonesia mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain di masa itu,” katanya. adv/hen)