VIRAL KALTIM , KUTIM – Pemkab Kutim diberi ide untuk bangun sebuah bangunan monumental, yang bisa dimanfaatkan jadi objek wisata. Lokasi ideal, di kawasan Munte, yang kini disebut Jalan Yos Sudarso IV, Sangatta Utara, Kutim.
Kawasan itu termasuk lahan hibah KPC untuk Pemkab Kutim. Namun belakangan diperdagangkan oknum makelar sehingga akhirnya kini menjadi kawasan penduduk dan sejumlah perdagangan.
Padahal, tegas Herlang, kalau di situ dibuat menara pemantau tsunami yang tinggi dan unik, itu bisa berguna. Lalu disekitarnya dibuat taman dan berbagai wisata kuliner, kemudian bangun ruko yang bisa disewakan. Maka niscaya akan menjadi objek wisata yang mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD).






“Saya yakin, kalau itu dibangun di Jalan Munte, pasti akan mendatangkan PAD. Dana untuk bangun itu pun tidak akan banyak, paling Rp20 miliar lebih. Kalaupun lebih, pastinya akan mendatangkan uang. Tapi kalau tidak, maka tanah yang cukup luas itu, hanya jadi sia-sia,” katanya.
Dikatakan, selama bertahun-tahun, lahan yang luasnya sekitar Delapan hektare itu hanya jadi aset tidur, yang justru menguntungkan pihak tertentu. Sebab sudah dibangun bangunan permanen di sana, yang tentu tidak bayar pajak.
“Jadi lahan milik Pemda, Pemda rugi karena tidak bayar pajak IMB, tidak bayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Seharusnya, itu dimanfatakan, ditata, agar lahan bermanfaat bagi daerah,” harapnya. (adv/jok)


