OPINI POLITIK, VIRALKALTIM- Mungkinkan Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi (ASMA) berpasangan pada pilkada 2024 mendatang.
Baca Juga: Mahyunadi Kagumi Ardiansyah
Ini pertanyaan. Ya mungkin saja. Tak ada yang mustahil. Ini politik. Lawan bisa jadi kawan. Pun sebaliknya.
Apalagi, kedua petahana tersebut harus berpisah. Ardiansyah tak dimungkinkan lagi berpasangan dengan Kasmidi Bulang. Kata lain, Kasmidi Bulang dipastikan bertarung dengan Ardiansyah. Jika, Ardiansyah tak mengadu nasib ke provinsi atau hengkang dari dunia politik.
Mahyunadi merupakan salah satu calon potensial berdampingan dengan Ardiansyah. Lagi-lagi, jika Mahyunadi siap menjadi wakil. Tentu itu pilihan.
Jika keduanya bersatu, tentu akan menjadi lawan imbang buat Kasmidi Bulang dan pasangannya. Pun calon lainnya. Sebut saja Ordiansyah yang juga sudah mendeklarasikan diri sebagai Calon Bupati.
Mahyunadi saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Perindo Kutim. Baru saja dilantik. Dalam orasinya, dirinya menyatakan siap kembali bertarung pada 2024 mendatang. Namun tak gegabah. Ia mempertimbangkan banyak hal. Diantara ialah hasil pileg.
Saat pelantikan, ada beberapa tanda dan kode keduanya dimungkinkan akan berpasangan. Ya, hasil pantauan, terlihat bunga-bunga cinta kepada dua belah pihak. Namun masih malu-malu.
Apa saja tanda-tanda tersbeut. Pertama, hanya Ardiansyah yang hadir dalam pelantikan tersebut. Tak terlihat wakil maupun pejabat lainnya. Kedua, terlihat senior PKS Ali Mahmudi. Pun tak terlihat perwakilan partai lainnya.
Ketiga, dalam sambutannya, Ketua DPD Partai Perindo Mahyunadi memberikan pujian kepada Ardiansyah.
“Beliau (Ardiansyah) saya kagumi. Beliau ustad. Orangnya sederhana, namun pekerja keras. Saya berharap punya kepribadian seperti beliau,” ujar mantan Ketua DPD Golkar itu.
Keempat, petinggi Partai Perindo Pusat, Mahyudin saat menyampaikan orasi politik juga menyinggung Ardiansyah maupun Mahyunadi.
Wakil Ketua DPD RI ini sempat berbicara masa lalu bersama Ardiansyah Sulaiman. Ia mengenang masa perjuangan tersebut.
“Ardiansyah sahabat saya. Kawan semua (Ardiansyah-Mahyunadi). Kalau bisa bekawan- bekawan sajalah . Bisa gampang urusannya. Bisa satu putaran. Ini begurawan (canda) aja ya,” kata Mahyudin.
Kelima, dalam sambutannya, Ardiansyah Sulaiman pun mengikuti perkembangan Mahyudin. Kata dia, meskipun Mahyudin berada di pusat, namun tetap memantau perkembangan Kutim. Ardiansyah juga sempat mengenang sejarah bersama Mahyudin pada masa itu.(*)