VIRALKALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan inklusi dengan mengirimkan 197 guru mengikuti program S2 inklusi di Universitas Negeri Jakarta. Langkah ini bertujuan mempersiapkan tenaga pendidik untuk menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah umum.
“Program ini adalah upaya kami memberikan pendidikan layak bagi semua anak, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim, Mulyono.
Meski Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan kewenangan provinsi, Pemda Kutim berinisiatif menyediakan pendidikan inklusi lebih dekat bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil seperti Sandaran dan Busang. Dengan demikian, anak-anak tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan pendidikan khusus.
Para guru yang mengikuti program ini nantinya akan ditugaskan di sekolah negeri dan swasta. Mereka diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung bagi siswa berkebutuhan khusus.
“Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang setara tanpa diskriminasi,” tambah Mulyono.
Pemda Kutim berharap program ini menjadi langkah awal pengembangan layanan pendidikan inklusi yang berkelanjutan, sehingga mulai tahun depan akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus semakin merata di seluruh wilayah.
“Hal ini akan terus menjadi perhatian kita mulai saat ini hingga ke depan. Sehingga semuanya mendapatkan hak yang sama,” kata mantan Camat Rantau Pulung itu. (adv)