VIRAL KALTIM, KUTIM– Akhirnya PT. Indominco Mandiri (IMM), melalui perusahaan induk PT Indo Tambangaya Megah Tbk. (ITM) memberikan klarifikasi. Terkait serangan debu dalam setiap harinya di kawasan perbatasan tiga kota Kutim, Kukar, dan Bontang khususnya Desa Santan Ilir, Kecamatan Marang Kayu, Kukar.
Dikatakan Era Tjahya Saputra, Kepala Tambang / Mine Head PT. Indominco Mandiri melalui Diana Yultiara
Corporate Communications Dept.
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk mengatakan ada beberapa poin untuk mengklarifikasi hal tersebut.
Pertama, kegiatan di area Port Operation tidak dipungkiri menimbulkan debu. Namun demikian, IMM melakukan pemeriksaan setiap hari bahkan secara periodik dilakukan oleh pihak eksternal atau konsultan. Adapun hasil laporannya masih di ambang kewajaran.
“Selain IMM, terdapat beberapa perusahaan tambang batu bara di seputaran atau bantaran sungai Santan,” kata Diana melalui via email.
Untuk IMM lanjut Diana, khususnya air dari tambang yang dialirkan ke sungai Santan sudah di-treatment sampai mencapai sesuai dengan air kualitas baku mutu. Hasilnya pun selalu dilaporkan ke pihak pemerintah yang terkait. “Untuk hal ini setiap hari IMM melakukan pemeriksaan dan diukur kualitasnya,” kata dia.
Pada awal tahun 2018, sambungnya lagi, IMM melakukan normalisasi parit, bekerjasama dengan TNI untuk pembersihan parit tersebut.
Terkait, banyak warga yang sakit, IMM turut prihatin atas hal itu. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa debu bukan semata-mata dari akibat kegiatan IMM saja khususnya di Port, namun akibat jalan yang belum di cor atau di aspal. Hal itu juga dapat menimbulkan debu.
“Ditambah lagi sekarang banyaknya aktivitas seperti truk pengangkutan sawit, truk pengangkutan pasir/batu, aktifitas warga, dan aktifitas perusahaan lain,” jelasnya. (dy)