VIRALKALTIM – Setelah dilantik menjadi Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutai Timur (Kutim) pada 9 Juni 2022 lalu, Rizali Hadi langsung berkantor di Sekretariat Kabupaten (Setkab). Pada Kamis (14/6/2022), untuk pertama kalinya sebagai Seskab Kutim, Rizali Hadi diberi kesempatan memimpin pelaksanaan apel pagi.
Baca Juga: Pertanggungjawaban Pemkab 2021, Joni dan Asti Pimpin Paripurna ke 15
Apel rutin pegawai dilaksanakan setiap Senin dan Kamis. Khusus Kamis ini, selain para pegawai lingkup Kantor Bupati, apel juga diikuti Wabup H Kasmidi Bulang, para Staf Ahli Bupati, Kabag hingga fungsional.
Saat menyampaikan arahan, Rizali yang dulu pernah menjabat Kabag Pemerintahan menjelaskan tentang visi dari Pemkab Kutim “Menata Kutai Timur Sejahtera Untuk Semua”. Menurut dia kesejahteraan yang ingin diwujudkan oleh duet kepempimpinan Bupati dan Wabup, Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang (AS-KB) adalah kesejahteraan menyeluruh. Menyangkut segala bidang dan elemen. Namun semua hanya bisa diwujudkan dengan dukungan dari seluruh perangkat daerah dan para aparatur yang ada.
Selanjutnya terkait keresahan para tenaga honorer yang disampaikan Forum Koordinasi Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), mengenai rencana penghapusan honorer di seluruh Indonesia, Rizali mengisyaratkan agar hal tersebut tidak dijadikan beban tersendiri. Dalam arti sebagai aparatur pelayan masyarakat, TK2D juga mempunyai tugas mendukung kinerja para pegawai dan pejabat yang ada. Merumuskan dan mengusung kebijakan pembangunan daerah.
“Terkait perumusan kebijakan, saya berharap Kepala OPD (organisasi perangkat daerah) bisa mencermati dengan lebih baik. Semua tahu ada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), Rensta (Rencana Strategi) hingga Renja (Rencana Kerja). Tetapi semua anggaran (APBD) harus mengarah pada misi dan visi (Pemkab Kutim),” tegasnya.
Dia menyebut terkadang dalam perjalananan implementasi pembangunan ada program yang tidak nyambung. Karena membuat program tidak berdasarkan arahan dari atasan. Bahkan kadang juga terjadi tidak sinergi antara Renstra dan Renja.
“Dalam bahasa sosialnya ‘Jaka Sembung makan sop konro, nggak nyambung masbro’,” sebut pria berambut perak tersebut.
Untuk itu dengan amanah yang ada, dirinya akan melakukan pembenahan secara menyeluruh. Mensinergikan seluruh Renja akan sesuai dengan Renstra dan RPJMD. Aparatur diwajibkan memahami penyusunan rencana-rencana pembangunan dimaksud agar sesuai dengan visi misi daerah. Memaksimalkan potensi pemikiran dari seluruh aparatur yang ada. Termasuk jajaran eselon 4 yang kini menjadi pejabat fungsional.
“Mulai bulan (Juni) ini, sudah menyusun untuk APBD Perubahan maupun APBD 2023. Saya mohon ada masukan, agar anggaran yang belum terserap atau kurang, bisa dimasukan lagi,” tegasnya.
Berikutnya untuk penyusunan APBD 2023 akan lebih dicermati Tim Anggaran pemerintah Daerah (TAPD) dan DPRD Kutim yang melakukan pengawasan. Semua program peningkatan dimaksud dilaksanakan mengacu pada visi misi Pemkab Kutim. Demi merealisasikan target kepala daerah yang durasinya sampai 2024.
“Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati sampai 2024. Seharusnya upaya pencapaian sudah tergambar di 2024, meskipun RPJMD sampai 2025,” tegasnya.
Sebagai pembina tertinggi unsur kepegawaian dilingkup Pemkab Kutim, Rizali Hadi berharap seluruh aparatur pemerintahan yang ada, Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun TK2D yang ada terus memberikan kinerja maksimal. Demi menghasilkan pelayanan prima terhadap masyarakat. (adv/Dy/fj/rjw)