VIRALKALTIM– Menurut penuturan warga, banjir di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang kerap terjadi. Ini sudah yang kesekian kali. Parahnya banjir bercampur lumpur. Warga di sana merasa gerah atas dugaan ulah perusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi di sana.

“Biasa hujan satu minggu tidak pernah banjir. Sekarang sudah sering. Sekarang ini kami betul-betul munyak (jengkel),” ujar Jumain Yappi warga Selangkau memberikan keterangan kepada media.
Kata dia, video yang beredar luas benar adanya. Itu merupakan kejadian yang tertangkap kamera kemarin, Rabu (7/6/2023). Banjir lumpur tersebut mengenai beberapa kawasan warga di kawasan KM 06 atau 07. Air kata dia diduga berasal dari KM 09.

“Diduga ada bocoran di sana. Yang mereka (perusahaan) bilang ada sungai, itu pinggiran holling. Kalau tidak salah korbannya ibu Ennah (Ratna). Ada juga yang lain saya lupa namanya,” katanya.
Dia berharap agar kiranya perusahaan mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. Karena pastinya akan merugikan masyarakat sekitar.
“Justru rumah kena dampak. Banyak rumah. Di jalan-jalan banjir juga di tengah perkampungan. Sebagai warga kami minta solusi buat perusahaan agar tidak terjadi begini lagi,” katanya.
Sementara itu, Nio Karmanto Pemuda Kaliorang turut menyayangkan hal ini. Karena berdampak buruk buat masyarakat sekitar.
“Dulu seminggu, 2 Minggu tidak banjir. Sekarang hanya butuh berapa waktu saja sudah banjir,” kata Nio.
Dia khawatir banjir yang bercampur lumpur tersebut akan merusak perkebunan masyarakat. Termasuk merusak habitat asli di sungai-sungai. “Kami minta jika terbukti, pemerintah memberikan tindakan tegas kepada perusahaan tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang banjir. Banjir demikian kerap terjadi baru-baru ini. Banjir masuk ke pemukiman warga. Terparah, beberapa titik banjir lumpur. Ialah di kawasan Kilo Meter 06-07. Sumber air diduga berasal dari kawasan KM 09.
Diduga kuat, penyebabnya ialah ulah perusahaan pertambangan batu bara di kawasan tersebut. Ialah PT Indexim.
Hal ini terungkap dari beberapa video yang beredar di media sosial. Yang menyatakan bahwa banjir lumpur disebabkan oleh aktivitas perusahan Indexim.
Menggapai hal itu, Kepala Desa Selangkau Punding membenarkan hal itu. Namun dirinya belum memantau lokasi. Pasalnya, ia masih berada di luar daerah.
“Liat poto-potonya si pak (banjir ). Nanti setelah saya pulang saya kondisikan ke perusahaan. Nanti saya koordinasi dengan perusahaan Indexim bagaimana penanggulangannya. Nanti saya komunikasi juga dengan masyarakat,” ujar Punding saat diminta keterangan via telpon.
Sementara itu, Camat Kaliorang Rusnomo mengaku sudah mewanti-wanti prihal tersebut. Pihaknya sudah membicarakan dengan perusahaan.
“Buatkan embung 2 sampai 3 hektar. Saat ini tidak ada tampungan,” kata Camat Rusnomo.
Disinggung jika terbukti mencemari lingkungan, Rusmono mengaku akan mencari bukti terkait dugaan ini.
“Kita tindaklanjuti untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat Desa Selangkau pada khususnya dan Kecamatan Kaliorang pada umumnya agar dikemudian hari tidak terjadi banjir serupa,” katanya.
Sementara itu, perwakilan PT Indexim Coalindo Ditto Santoso memberikan tanggapan perihal aliran air deras yang ada dalam video klip sebagaimana dikirimkan melalui WA message tersebut.
“Tim kami telah menerima informasi dan melakukan observasi di lapangan. Kondisi tersebut sangat mungkin terjadi saat hujan deras pada pagi hari ini, Senin, 7 Juni 2023, di lokasi yang ditampilkan di video,” ujar Ditto.
Kata dia, pada awal 2023 di lokasi yang sama, PT Indexim Coalindo telah melakukan perbaikan tanggul, saluran air, dan jembatan. Karena curah hujan begitu besarnya pada pagi hari ini (7 Juni 2023), maka volume air menjadi besar.
“Namun syukur alhamdulilah kondisi tersebut tidak berjalan lama dan air mengalir di saluran air yang telah diperbaiki pada awal tahun 2023. Tim kami juga telah hadir dan berkomunikasi dengan warga masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tersebut,” sambungnya.
PT Indexim Coalindo selalu terbuka untuk berkomunikasi dan mendengarkan suara masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya, serta seoptimal mungkin ikut membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Seperti pada saat bencana angin puting beliung yang melanda desa yang sama beberapa waktu lalu, perusahaan segera bergerak merespon berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Selangkau (17 Mei 2023).
“Dalam kondisi hujan besar pada hari ini, tim PT Indexim Coalindo juga berkeliling melakukan observasi untuk memeriksa dan merespon kejadian di lapangan,” katanya. (dy)