VIRALKALTIM, SANGATTA – Dirut PDAM TTB Kutim, Suparjan bertemu Bupati Ardiansyah. Mereka membicarakan banyak hal. Sedikutnya ada dua hal penting. Pertama masalah perkembangan terkini pelayanan air bersih dan rencana bisnis saat ini hingga mendatang.
Suparjan memaparkan jika PDAM Kutim akan terus mengembangkan pelayanan. Terkini, PDAM telah melayani 49 desa yang tersebar di 18 Kecamatan. Tahun 2020, cakupan pelayanan administrasi 42,90%. Cakupan pelayanan teknis 69,33%. PDM juga telah memiliki 33.276 pelanggan dan mempunyai 21 IPA dengan total kapasitas 645 liter/detik. Jumlah jiwa terlayani mencapai 182.020 jiwa atau setara 38.482 KK. “Kami terus berbenah untuk masyarakat Kutim,” ujar Suparjan.
Kedua ialah masalah rencana bisnis (renbis) PDAM tahun 2021-2025. Renbis PDAM memuat program kerja operasional. Mengidentifikasi kondisi internal perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan. Kondisi ekternal yakni peluang dan ancaman baik secara teknis maupun non teknis. Termasuk dinamika perkembangan perusahaan yang akan dihadapi saat ini dan akan datang.
Melalui proyeksi kebutuhan air minum. PDAM telah memperkirakan segala hal yang diperlukan untuk memproduksi air bersih untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Lewat perhitungan tersebut, PDAM dapat memperkirakan kebutuhan tenaga dan biaya untuk mengelola sistem penyediaan air bersih di masa yang akan datang.
Dari indikator pertumbuhan penduduk, penambahan pelanggan, kapasitas produksi termasuk idle capacity. Kurun waktu 5 tahun kedepan, pelayanan air bersih di Kabupaten Kutai Timur membutuhkan investasi sebesar Rp 243 miliar.
“Dana tersebut dialokasikan untuk pembenahan, perbaikan, pembangunan, pengadaan barang, pemasangan pipa transminsi distribusi hingga saran prasaran infrastruktur. Skema sumber pendanaan, 45% dari PDAM, 24% lewat APBN, lalu APBD tingkat I 12% dan 19% dari APBD tingkat II,” jelasnya. (adv/hms/dy)