








VIRAL KALTIM, KALSEL- Mau melihat surga dunia. Silahkan berkunjung ke Desa Bata, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Desa Bata dihimpit antara Desa Handiwin dan Desa Gelombang, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan.

Di desa ini menyediakan sunset yang begitu indah. Sunsetnya sungguh sempurna. Pancaran cahayanya terlihat jelas dengan warna menyala kuning kemerah-merahan disertai putih terang. Diwaktu yang tepat, penggemar sunset akan melihat matahari utuh khalaiknya lingkaran bulan Akbar.
Keberadaan pepohonan nan rimbun dan asri serta dihiasi petani yang tengah bercocok tanam di sawah menambah keindahan sunset tersebut.
Sunset adalah di mana matahari yang terbenam secara utuh antara Pukul 05.30-06.20 waktu setempat Kalimantan.
Warga yang akan melihat sunset tak perlu repot-repot naik ke pegunungan atau di pesisir laut. Namun cukup berdiri tegak dibibir poros jalan. Di sana terlihat jelas keindahan tersebut meskipun dengan mata telanjang.
“Sangat indah sekali. Ini merupakan wisata yang gratis. Sekali jalan, langsung melihat beberapa keindahan,” ujar Muhammad Nawawi warga Desa Lalayau, Kecamatan Juai, Balangan.
Lokasi keberadaan sunset ini memang belum banyak diketahui. Sebab, warga lebih fokus untuk menoreh karet dan bertani padi. Begitupun dengan para muda-mudi. Tak sedikit mereka hanya nongkrong di jembatan penyebrangan antar desa sambil mengutak-atik telpon genggam masing-masing.

Selain sunset, ada pula wisata Gunung Riut di Desa Gunung Riut, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan. Gunung ini sangat tinggi dan cukup indah. Sebagian warga menamai gunung salju kapur. Biasa juga disebut gunung semen. Pasalnya, gunungnya dipenuhi kapur dan dapat dibuat semen. Hutannya masih virgin.
Dikala pagi sekira pukul 05.30-07.30, atau sore hari, terlihat kabut putih menyelimuti gunung tersebut. Seakan menjadi gunung putih. Sungguh memanjakan mata. Indah, sejuk, harum, dan dingin.
Tentu saja lokasi ini menjadi wisata alternatif bagi warga. Tak hanya warga lokal, melainkan diminati pelancong luar pulau. Saat mereka berkunjung, pasti akan mengabadikan keberadaan mereka. Seakan, tak sempurna jika belum mengunjungi lokasi tersebut.
Di kabupaten ini, terkenal pula akan seribu sungai. Sungainya banyak, besar, dan pastinya bening dan dingin. Di dasarnya penuh batu dan pinggirannya terisi pasir bersih. Mata akan tembus pandang hingga ke dasar air.
Bahkan ikan yang mengibaskan sayapnya terlihat jelas. Sampai-sampai, kejernihan air tersebut dimanfaatkan warga untuk berburu ikan dengan cara menembaknya (tembak tradisional seperti panah) pada saat malam hari.
“Alamnya masih murni. Warga di sini sangat menjaganya,” kata Ahliannoor warga setempat.
Sekedar informasi, jika warga di sana mayoritas menanam karet. Hampir semua sisi jalan dipadati karet sehingga terasa sejuk . Karet dipilih lantaran harganya terbilang tinggi. Yakni Rp 8.000 perkilo saat ini. Bahkan dimasa berjaya, hingga Rp 25 ribu perkilo.(dy)