VIRAL KALTIM, KUTIM – H Mahyunadi SE MSi dan H Lulu Kinsu merupakan duet pemimpin visioner. Tidak hanya fokus dalam membangun infrastruktur, pasangan calon nomor urut satu ini juga berkomitmen mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik serta tatanan kehidupan sosial yang harmonis.
Berbagai program sudah disiapkan pasangan nomor urut satu itu. Beragam program tersebut diimplementasikan melalui visi “Terwujudnya Kabupaten Kutai Timur yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera Berlandaskan Gotong Royong”. Visi-misi yang diusung Mahyunadi-Kinsu memang sejalan dengan kebutuhan masyarakat Kutim.
Mahyunadi-Kinsu pun menyiapkan alokasi anggaran Rp 50-100 juta per RT per tahun. Anggaran itu nantinya akan digunakan untuk kegiatan sosial, sarana olahraga dan seni, kegiatan keagamaan dan kegiatan penataan lingkungan di tiap RT.
“Lewat alokasi 50-100 juta per RT per tahun, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat dan perangkat RT untuk bersama-sama terlibat dalam membangun Kutim. Ini adalah cerminan dari budaya gotong royong,” beber Mahyunadi.
Nantinya, penggunaan alokasi anggaran itu akan diserahkan kepada masyarakat. Di mana, ketua RT selaku ujung tombak pemerintah akan mengakomodir dan memfasilitas aspirasi masyarakat. Sehingga, kebutuhan mendasar di tingkat RT bisa dipenuhi.
“Misalnya saja mau bangun parit, kegiatan pengajian dan keagamaan, menggelar kegiatan sosial, membangun taman, atau merealisasikan program-program RT. Alokasi itu memang disiapkan khusus untuk penataan lingkungan RT,” tambah H Kinsu.
Diharapkan, melalui alokasi 50-100 juta per RT per tahun itu, tidak hanya bisa membangun RT. Melainkan juga dapat menekan jumlah penduduk miskin di Kutim. Mengingat jumlah penduduk miskin tahun 2109 sebesar 35.310 alias meningkat dari tahun sebelumnya.
Berikutnya adalah penataan peruntukan lahan per kecamatan. Menurut Mahyunadi-Kinsu, masih banyaknya kasus tumpang tindih penggunaan lahan harus segera diselesaikan.
“Penataan lahan akan diatur. Sehingga tidak tumpang tindih. Sehingga pembangunan bisa berjalan tanpa hambatan,” kata Mahyunadi.
Dalam memimpin Kutim, Mahyunadi-Kinsu juga akan melakukan pembinaan terhadap seluruh elemen masyarakat. “Pembinaan terhadap lembaga adat, ormas (organisasi kemasyarakatan), OKP (organisasi kepemudaan), olahraga, seni dan budaya akan dilakukan. Mereka akan menjadi mitra pemerintah,” tambah H Kinsu.
Terakhir, program berikutnya adalah menumbuhkembangkan budaya gotong-royong dalam masyarakat. Menurut H Kinsu, gotong royong adalah budaya Indonesia. Hal itu dimulai dari hal terkecil. Misalnya dengan kerja bakti, pembangunan, dan lainnya.
“Tujuannya adalah melibatkan masyarakat dalam membangun Kutim. Ini penting untuk mewujudkan Kutim makin maju,” tutup pengusaha muda sukses itu.
Sebagai informasi, dalam membangun Kutim ke depan, Mahyunadi-Kinsu diusung koalisi partai politik (parpol) dengan jumlah kursi mayoritas di DPRD Kutim. Itu menjadi peluang besar bagi pemerintahan di bawah Mahyuunadi-Kinsu untuk merealisasikan programnya. Di mana, salah satu kunci sukses pembangunan adalah dukungan dari parlemen.
Koalisi yang tergabung dalam barisan Mahyunadi-Kinsu adalah Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), serta Partai Amanat Nasional (PAN).
Juga didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). (Media Center)