VIRALKALTIM-Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan sampai berat. Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.
Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki dan kurang dari 12 gram per desiliter untuk wanita. Anemia dengan kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter sudah tergolong berat. Kondisi ini disebut dengan anemia gravis.
Pengobatan anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia).
Dikatakan Kadinkes Kutim, Bahrani Hasanal jika pihaknya juga tengah fokus kepada penyakit anemia. Termasuk stunting. Hal ini dirasa perlu lantaran saat ini diketahui banyak yang mengidap penyakit itu.
*Karena adanya anemia pada remaja putri di Indonesia. Dengan skala dari 4 remaja putri 1 anak terkena anemia. Salah satu dampak anemia atau kurang darah adalah berkurangnya fokus pada anak saat belajar,” katanya.
Akibatnya, mereka yang terkena anemia tingkat fokus berkurang.
“Anemia terjadi karena salah satu faktornya kurang zat besi. Maka dari itu ia mengajak para remaja agar meminum tablet tambah darah. Supaya terhindar dari anemia dan penyakit lainnya. Fokus pada remaja putri, karena lebih banyak terkena anemia akibat datang bulan,” katanya. (adv/dy)