VIRALKALTIM– Usai melakukan kampanye Akbar di kawasan Dapil 3 dan 4, kini pasangan Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi kembali menyambung wilayah Sangsaka. Diantaranya Kecamatan Kaliorang.
Kehadirannya langsung disambut oleh ribuan masyarakat Kaliorang. Lapangan Kaliorang terlihat padat hingga ke jalan-jalan utama. Masyarakat sangat antusias melihat sosok pemimpin pilihan mereka.
Sebelum menggelar orasi, rombongan langsung dihadiahi oleh tarian khas Jawa. Kemudian disusul orasi dari tokoh-tokoh Kaliorang. Dimulai dari Ketua Tim Pemenangan Army Kaliorang, Bainahum, Anggota DPRD dari Dapil 5, Ardiansyah, Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah, hingga Calon Wakil Bupati, Mahyunadi dan Calon Bupati Ardiansyah Sulaiman.
Dalam orasi singkatnya, Mahyunadi menyinggung sosok kepemimpinan. Katanya, semua melekat kepada Ardiansyah Sulaiman. Pertama kata dia, Ardiansyah merupakan pekerja keras dan tulus dalam memimpin. Ardiansyah tak memikirkan kepentingan pribadi melainkan orang banyak. Belum lagi, politisi PKS itu dianggap sosok yang memiliki pemahaman agama yang baik dan pastinya sejuta pengalaman.
“Lihat aja selama beliau menjabat. Mulai dari anggota DPRD, wakil bupati, menjadi bupati, hingga saat ini beliau hanya memiliki rumah tak lebih dari 9 meter. Sangat sederhana sekali. Termasuk saya tak memiliki apa-apa. Saya berkebun saja kembali seperti rakyat biasa,” katanya.
Seharusnya lanjut Mahyunadi, dirinya ikut bertarung sebagai Calon Bupati. Namun hal itu ia tanggalkan lantaran kehadiran sosok Ardiansyah Sulaiman. Dirinya tak ingin mengubah takdir agar kepempimpinan Ardiansyah dilanjutkan.
“Jika ingin pembangunan berlanjut, maka lanjutkan bupatinya. Jika ingin Kaliorang berubah, maka pilih Ardiansyah-Mahyunadi. Saya janji, akan menghibahkan diri terjun terus ke lapangan,” katanya.
Sementara itu, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan 50 program unggulan untuk masyarakat Kaliorang. Kata dia, 50 program ini sudah berjalan dan tinggal dilanjutkan. Beberapa program sudah diujicobakan. Seperti kenaikan gaji desa, RT, hingga pemerintahan dibawahnya. Bedah rumah, beasiswa, infrastruktur hingga ke desa dan lainnya.
“Ini janji saya. Janji adalah utang. Kalau tidak ditepati dosa. Utang harus di bayar. Kalau tidak saya tepati, tagih saya. Ini sudah kami tandatangani semua. Ini merupakan komitmen kami untuk bersungguh-sungguh membangun Kutai Timur khususnya Kaliorang,” katanya. (*)