VIRALKALTIM- Diantara program Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Kutim ialah mengadakan bantuan sapi. Namun kali ini, pihaknya tak dapat mendatangkan sapi secara bebas. Yang diperbolehkan hanya sapi lokal.
Kepala Distan Kutim, Diah Ratna Ningrum mengatakan produk lokal yang dimaksud ialah sapi Bali. Sapi yang dikembangbiakkan oleh warga setempat.
Sapi inilah yang dimanfaatkan untuk beberapa kelompok tani (Poktan) di Kutim. Pada tahun 2022 ini, pihaknya mengadakan sekira 60 sapi lokal. Ini disebar sesuai dengan pengajuan Poktan.
“Ya kami hanya sediakan sapi lokal. Sapi Bali yang produktif. Karena pengadaan sapi (luar) tidak ada lagi. Makanya kami adakan sapi lokal saja,” ujar Kadistan Kutim, Diah.
Hal ini kata Diah, karena lalu lintas pengadaan sapi dari luar sudah ditutup. Tak lain, penyebabnya ialah adanya sebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Diketahui, saat ini PMK sudah menyebar ke Kaltim. Termasuk Bontang dan Berau.
“Makanya lalu lintasnya ditutup. Karena ada PMK. Untuk kapan pengadaan, kami belum bisa tentukan waktunya,” kata Diah.
Jikapun mengadakan dari luar, hanya diperbolehkan sapi khusus untuk dipotong. Tak boleh dipelihara. Tak lain, tujuannya agar memutus mata rantai penyebaran PMK di Kutim.
“Kutim berjuang keras agar PMK tidak masuk ke Kutim. Diantaranya kita kerjasama dengan semua pihak. Baik TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya,” katanya. (dy)