VIRAL KALTIM,KUTIM- Dalam 10 tahun terakhir, Kabupaten Kutai Timur telah melaksanakan 9 kali pesta demokrasi, baik itu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).
Tingkat partisipasi masyarakat Kutai Timur dalam menggunakan hak pilihnya selalu menjadi sorotan, lantaran mayoritas berada dikisaran angka 50%.
Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Timur, terhitung sejak tahun 2009 hingga 2019, pemilu serentak tahun ini menjadi rekor tertinggi dalam hal persentase partisipasi masyarakat untuk memilih pemimpin 5 tahun ke depan.
Bahkan, Ketua KPU Kutim, Ulfa Jamilatul Farida bersyukur dengan adanya pemilu serentak dapat mendongkrak angka partisipasi masyarakat. Seperti diketahui, selama ini Kutim menempati posisi buncit untuk persoalan yang satu ini, baik ditingakt provinsi maupun nasional.
“Pemilu kali ini yang istimiwa. Pemilu serentak. Maka disitu tingkat partisipasi meningkat. Kita sangat bersyukur karena Kutim biasanya partisipasinya cukup rendah dibanding yang lain. Tapi kali ini cukup signifikan naiknya” ujar Ulfa saat ditemui pada Rapat Pleno Terbuka (6/4) di Gedung Serbaguna Bukit Pelangi Sangatta.
Secara keseluruhan, tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Kutai Timur dalam pemilu serentak 2019 mencapai 73,37%. Meski belum mencapai 77,5% sebagai target KPU, namun mengalami kenaikan hingga 29,21% jika dibandingkan dengan Pilgub 2013, maupun 25,33% dengan Pilkada terakhir tahun 2018 lalu.
Jika dijabarkan tiap pemilihan pada pemilu 2019 ini, persentase partisipasi masyarakat untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) mencapai 73,58% dari 189.662 pengguna hak pilih.
Sedangkan pemilihan legislatif dari jenjang DPR RI, dari 257.197 jumlah pemilih, hanya 188.100 yang menggunakan hak pilihnya atau 73,14%. Untuk DPRD Provinsi partisipasi masyarakat mencapai 73,09% dari 257.087 pemilih, 187.902 yang menggunakan hak pilihnya.
Dijenjang DPRD Kabupaten Kutai Timur, mencapai 74,04% dan yang tertinggi dari semua tingkatan pemilihan dalam pemilu serentak 2019, dengan pengguna hak pilih mencapai 187,793 pemilih. Apabila ditilik berdasarkan daerah pemilihan (dapil), masyarakat di Kecamatan Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung, dan Bengalon menjadi yang tertinggi dengan partisipasi mencapai 79,75%. Dilanjutkan dapil 4 dengan 74,21%, dapil 1 dengan 71,53% dan dapil 3 dengan 69,08%.
Sementara untuk persentase pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), dari jumlah pemilih 257.096, yang menggunakan haknya dengan datang ke TPS dan dinyatakan sah sebanyak 187,667 pemilih atau 72,99%.
[penci_related_posts taxonomies=”undefined” title=”Baca Juga :” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]
Apabila berkaca pada pelaksanaan pesta demokrasi dari berbagai tingkatan dalam 9 tahun terakhir di Bumi Tuah Untung Benua, persentase partisipasi masyarakat tertinggi pada tahun 2014 saat Pileg dengan 68,03%, dan Pileg 2009 dengan 66,67%. Sementara itu, sisanya berada di angka 50% ke bawah.
Pada Pilpres 2009 partisipasi masyarakat diangka 58,19%. Satu tahun kemudian pada 2010 melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kutim 56,39%. Pemilihan Gubernur Kaltim tahun 2013 menjadi yang terendah hanya 44,16%, dan mengalami perubahan pada Pilpres 2014 menjadi 51,16%. Sementara itu, dalam dua pilkada terakhir yakni Pilbup Kutim 2015 dan Pilgub Kaltim 2018 berada diangka 48,42% dan 48,04%. (an)