VIRALKALTIM– Pasar tumpah masih menjadi sorotan masyarakat. Termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim.
Banyak pasar tumpah di beberapa titik. Mereka beroperasi di pinggir jalan. Hal ini menyebabkan kemacetan. Bahkan memanfaatkan trotoar sebagai wadah berdagang.
Berbagai macam dagangan mereka. Mulai dari buahan, makanan, ikan, ayam, dan sebagainya. Padahal, pemerintah sudah memberikan wadah untuk mereka. Sosialisasi susah disampaikan. Pun termasuk rajia sudah beberapa kali dilakukan.
Namun sayang, mereka abai. Tak menuruti aturan pemerintah. Usai ditertibkan, akan kembali lagi menggunakan lahan terlarang tersebut. “Kita siap tampung mereka,” ujar Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri, Disperindag Kutim Doni Efriadi.
Masalahnya tekan dia, kembali kepada para pedagang. Apakah mereka menginginkan atau tidak. Faktanya, mereka tak mau. Hal ini menjadi kendala buat pemerintah.
“Tapi permasalah sekarang, kendala tidak mau susah juga masyarakat. Kesadaran masyarakat kurang. Padahal jelas tidak boleh di atas trotoar,” katanya.
Ada juga kata Doni, mereka berdagang di rumah masing-masing. Ini yang menjadi kendala tersulit. Tetapi pemerintah tak kehabisan akal. Pihaknya akan memeriksa apakah izin rumah tersebut sebagai tempat tinggal atau usaha.
“Harapan kami mereka semua di Pasar Induk Sangatta. Ada juga di Pasar Sangatta Selatan. Kami akan tampung. Silahkan saja,” katanya.
Diketahui, Pasar tumpah sendiri adalah pasar yang menempati bahu jalan untuk para pedagang berjualan yang biasanya berada disekitar kawasan pasar tradisional. (dy/adv)