VIRAL KALTIM, KUTIM- Anggota DPRD Kutim memangil PT. Cobexindo Cement. Hal ini terkait bahasa Mandarin yang diduga dijadikan salah satu syarat masuk perusahaan semen tersebut.
Namun, perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Kaliorang-Bengalon tersebut tak mengirim perwakilan. Hanya perwakilan Disnaker. Padahal, semua anggota DPRD yang terkait hadir dalam rapat tersebut.
Wakil Ketua 2 Arpan menyayangkan hal itu. Arpan mengaku mereka tak hadiri lantaran masalah Covid. Kemudian, pihak perusahaan tak ada yang bisa mengambil kebijakan. Yang mengambil kebijakan baru tiba di Kutim. Perlu karantina terlebih dahulu. “Kata mereka (Kobexindo) karena alasan Covid, maka mereka minta ditunda lagi pekan depan,” kata Arpan.
Hal ini dibenarkan dari surat dari PT. Kobexindo ke DPRD Kutim. Pihak perusahaan meminta maaf lantaran belum dapat hadir dalam rapat dengar pendapat umum DPRD. Hal ini lantaran masih pandemi guna keselamatan karyawan. Pihak perusahaan juga meminta dijadwalkan ulang untuk pekan depan. (adv/Dy)